FaktualNews.co

Buta Warna, 4 Calon Siswa SMK di Mojokerto Mengundurkan Diri

Pendidikan     Dibaca : 2504 kali Penulis:
Buta Warna, 4 Calon Siswa SMK di Mojokerto Mengundurkan Diri
Ratusan siswa mendatangi SMA N 1 Kutorejo, Mojokerto untuk melakukan daftar ulang.FaktualNews/Khilmi S Jane

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Calon Peserta Didik Baru yang sudah dinyatakan diterima di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri, dapat didiskualifikasi apabila saat proses daftar ulang tidak memenuhi persyaratan, salah satunya buta warna.

“Kemarin, ada dua siswa yang buta warna. Akhirnya kita anulir,” ungkap Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Jetis, Ladi, kepada FaktualNews.co, Rabu (12/7/2017).

Ia mengungkapkan dari semua jurusan yang dibuka di SMKN 1 Jetis, semuanya merupakan kelompok teknologi rekayasa. “Jadi, semua siswa harus dipastikan untuk tidak buta warna dalam jurusan itu,” kata Ladi.

Dalam proses belajar mengajar maupun praktik yang akan dijalani siswa berkaitan erat dengan kepekaan dalam mengenal warna. “Misalnya, pengelasan, kalau buta warna pasti anak tidak akan bisa fokus,” tuturnya.

Selain itu menurutnya, siswa buta warna juga akan mengalami kesulitan jika dihadapkan dengan praktik menyambung kabel yang memiliki beraneka warna. “Karena beda warna beda fungsi dan itu bisa berbahaya nanti,” jelasnya.

Ladi menyarankan, bagi siswa yang diketahui buta warna, bisa melakukan pendaftaran ke SMK lain yang memiliki jurusan yang tidak mewajibkan adanya syarat buta warna.

Perlu diketahui, 7 SMK Negeri di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kekurangan pagu sebanyak 149 kursi. Salah satu yang membuka kembali kursi di pemenuhan pagu adalah SMKN 1 Jetis.

Pasca ditutupnya PPDB Online 6 Juli lalu, sebenarnya di SMKN 1 Jetis tidak terjadi kekurangan pagu. Hanya saja, pada saat proses daftar ulang pada yang dilakukan pada 7 hingga 8 Juli lalu, terdapat sejumlah siswa yang tidak lolos tes kesehatan.

Selain itu, pemenuhan pagu juga dilakukan untuk mengisi siswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang. “Ada 4 siswa yang menyatakan mengundurkan diri. Sehingga, dalam pemenuhan pagu kali ini, pihaknya membuka 6 kursi lagi,” tambah Ladi.

Masing-masing di jurusan teknik dan bisnis sepeda motor 3 kursi, teknik pengelasan 1 kursi, teknik kendaraan ringan otomotis 1 kursi, dan teknik bodi otomoif 1 kursi. Pada hari pertama Senin (10/7/2017), kekurangan pagu tersebut sudah terpenuhi oleh pendaftar.

Sesuai jadwal, penutupan akan dilakukan Selasa (11/7/2017) pukul 23.59 kemarin. ”Yang diterima nanti syaratnya juga tetap sama, harus tidak buta warna,” tukasnya.

Sementara itu, dari data Cabang Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto, jumlah pemenuhan pagu terbanyak di SMKN 1 Jatirejo dengan membuka 46 kursi, kemudian SMKN 1 Trowulan 40 kursi, SMKN 1 Mojoanyar 30 kursi, SMKN 1 Dlanggu 11 kursi, SMKN 1 Sooko 9 kursi, SMKN 1 Kemlagi 7 kursi, dan SMKN 1 Jetis 6 kursi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul