FaktualNews.co

Mulai dari Paku Payung Hingga Korek Api Ditemukan Dokter Dalam Perut Hendro

Peristiwa     Dibaca : 2241 kali Penulis:
Mulai dari Paku Payung Hingga Korek Api Ditemukan Dokter Dalam Perut Hendro
Foto rontgen perut Hendro.FaktualNews/Istimewa

SITUBONDO, FaktualNews.co – Tim dokter mengangkat berbagai benda tajam dari dalam perut Hendro, warga Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dalam operasi bedah di RS Daerah dr Soebandi, Kamis (13/7/2017).

Tim bedah yang terdiri atas delapan orang menemukan enam belas buah korek api gas masing-masing sepanjang 10 centimeter dalam lambung Hendro. Ada juga benda-benda dibungkus plastik sebanyak sebelas buah.

“Ada satu lembar uang kertas Rp 20 ribu, satu tutup botol minuman ringan, tiga buah gagang sendok sepanjang 15 centimeter, dua buah batere kecil, dan satu gagang es krim,” kata salah satu dokter yang membedah, RS Daerah dr Soebandi, Samsul Huda.

Sementara di usus halus Hendro, tim dokter menemukan dua buah korek api gas, spet injeksi tanpa jarum 5 cc, cutter, dan lima biji paku payung, dua bungkus plastik, dua kayu es krim, satu garpu kecil logam bergagang plastik, lima buah uang logam Rp 200 yang diplester jadi satu, satu pir korek api, dan satu uang logam Rp 500.

Operasi digelar sejak pukul sebelas hingga dua siang. Dokter memakai panduan foto ronsen. “Selain diperiksa dan diraba dengan tangan, kami pakai detektor. Meski ada benda-benda logam sekecil apapun akan terdeteksi,” kata Samsul.

Tidak ada organ dalam yang terluka kendati sejumlah benda asing masuk ke dalam perut. Samsul mengatakan, tidak ada benda berkarat yang ditelan Hendro. “Itulah hebatnya usus. Benda-benda tajam pun kadang jarang melukai. Tapi rata-rata stainless. Ususnya bagus,” kata Samsul.

Samsul mengatakan, karena lokasi benda-benda itu berserakan dalam lambung, tim dokter harus pelan-pelan dalam bekerja. Hal itu dilakukan agar tidak sampai melukai bagian lambung Hendro. Dia berharap tak terjadi infeksi. Dokter akan mengeceknya dalam waktu lima hingga tujuh hari ke depan untuk memastikan tiadanya infeksi.

Hendro berusia 30 tahun, sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan pekerja tambak. Menurut Ari Budi Haryanto, kakaknya, Hendro sempat mengalami sakit perut. “Saya bawa ke dokter. Kata dokter usus buntu. Besoknya masih tetap sakit, saya bawa ke RSUD dr. Abdur Rahem Situbondo. Setelah dironsen, begitulah hasilnya. Ada benda-benda tajam. Ada paku, sendok, korek api, uang logam, kayak ada pisaunya juga,” katanya.

Hendro adalah pasien sakit jiwa yang mendapat perawatan jalan dari Puskesmas Panarukan. Ia menelan berbagai benda keras itu setelah mendengar bisikan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin