Empat Tahun SD di Trawas Mojokerto Tak Pernah Dapat Siswa Baru, Ini Penyebabnya
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sejak empat tahun terakhir, Sekolah Dasar (SD) Negeri Kesiman, Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, selalu tidak mendapatkan siswa baru pada penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Sekolah ini tidak mendapatkan peserta didik baru bukan karena bangunan sekolah yang jelek dan rusak, atau pun sistem belajar mengajar yang buruk. Akan tetapi karena para orangtua tidak menginginkan putra-putrinya belajar dalam kondisi sendirian atau tidak memiliki teman. Selain itu, adanya dua sekolah swasta baru membuat para orangtua lebih menarih kepercayaan untuk menyekolahkan anak-anaknya di sana.
“Setiap tahun kami membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB), hanya saja tidak ada siswa baru yang masuk. Setiap orangtua murid setelah mengambil formulir selalu diurungkan niatnya ketika mengetahui kalau siswa baru hanya satu dan dua. Kami kan tidak bisa memaksa,” kata Kepala SD Negeri Kesiman Wiyono, kepada FaktualNews.co, Senin (17/7/2017).
Sekolah tersebut mendapatkan jatah pagu sebanyak satu rombel atau 28 siswa, rupanya tak mempengaruhi kondisi di SD Negeri Kesiman ini. Wiyono pun berharap adanya penerapan zonasi di wilayahnya untuk sekolah dasar. Sehingga dengan begitu, ada pemerataan di setiap sekolah untuk menerima peserta didik baru.
“Untuk SD masih belum menerapkan sistem zonasi. Kalau diterapkan, ada kemungkinan pemerataan peserta didik baru sampai di SD Negeri Kesiman ini,” harapnya.
Di sekolah ini hanya memiliki tujuh siswa saja. Ketujuh siswa yang masih tersisa itu merupakan siswa kelas lima di SD Negeri itu yakni, Muhammad Abi Aufa, Tata Erik Wirayuda, Meilina Nurul Hidayah, Deni Dwi Prasetyo, Muhammad Rico Firmansyah dan Rendi Adit Priyanto.
Bagi anak-anak yang duduk di bangku kelas lima ini, tak memiliki adik kelas bukan hal yang baru bagi mereka. Sebab sudah beberapa tahun terakhir pihak sekolah tidak mendapatkan peserta didik baru.