FaktualNews.co

Redam Kericuhan, Wakil Bupati Temui Demonstran Penolak Revitalisasi Alun-alun Gresik

Peristiwa     Dibaca : 1710 kali Penulis:
Redam Kericuhan, Wakil Bupati Temui Demonstran Penolak Revitalisasi Alun-alun Gresik
Aksi ratusan massa tolak revitalisasi alun-alun Gresik. (FaktualNews/Azharil Farich)

GRESIK, FaktualNews.co – Ketegangan saat berlangsungnya demontrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten Gresik Jawa Timur, Senin, 17 Juli 2017, antara massa dengan petugas keamanan dan berujung kericuhan, akhirnya berhasil diredam.

Itu terjadi setelah Wakil Bupati Gresik, Moh Qosim, datang menemui para pendemo. Di tempat itu, Qosim pun menyampaikan akan menampung segala aspira masyarakat. “Kita persilahkan masuk beberapa perwakilan untuk menyampaikan statemennya,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan orang dari kelompok PKL dan Ormas yang menolak revitalisasi Alun-Alun Gresik serta berencana membangun ‘islamic center’, melaksanakan aksi demonstrasi di Kantor DRPD Gresik dan di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur.

Saat beraksi di depan kantor Pemkab Gresik, aksi saling dorong ratusan massa dengan aparat keamanan tak terhindarkan setelah massa tidak diperbolehkan masuk ke halaman kantor Pemkab. Aksi saling dorong itu menyebabkan pagar kantor Pemkab Gresik ambruk dan menimpa sejumlah petugas dan pengunjuk rasa.

Ketegangan massa mulai mereda saat Wakil Bupati Gresik Moh Qosim, menemui para demonstran. Dihadapan ratusan peserta aksi, Moh Qosim menyatakan jika pembangunan itu untuk rakyat.

Sehingga, katanya, tidak ada gunanya bila pembangunan itu malah tidak dikehendak oleh masyarakat. “Tapi saya tidak dalam kapasitas untuk menghentikan atau melanjutkan islamic center,” ujarnya.

Dia menegaskan, untuk menghentikan atau melanjutan proyek islamic center dengan merevitalisasi alun-alun Gresik tidak bisa dilaksanakan serta merta. Pihaknya perlu melakukan komunikasi lebih lanjut dengan semua pihak. “Kami akan melakukan pembicaraan dulu dengan semua pihak,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Yudi selaku Kordinator Lapangan (Korlap) aksi demo menyebut, statemen itu hanyalah bentuk upaya untuk meredam situasi unjuk rasa. Karena sejauh ini proyek pembangunan islamic center itu telah pada tahap perencanaan dan pelaksanaan.

“Yang pasti kita tetap akan menolak revitalisasi alun-alun. Bukannya kita menolak pembangunan islamic center, tapi tolong jangan hilangkan fungsi dari alun-alun itu sendiri sebagai salah satu cagar budaya,” kata Aktifis sekaligus pengurus LSM Forkot ini.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i