FaktualNews.co

Digeruduk LIRA, Kadis Ketapang dan Peternakan Sumenep ‘Ngumpet’, Pegawai Saling Lempar

Peristiwa     Dibaca : 1198 kali Penulis:
Digeruduk LIRA, Kadis Ketapang dan Peternakan Sumenep ‘Ngumpet’, Pegawai Saling Lempar
Bupati LIRASumenep, Hariyono bersama jajaran anggotanya datang ke Dinas Peternakan. (FaktualNews/Supanjie)

SUMENEP, FaktualNews.co – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Peternakan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Edy Sutrisno memilih bungkam dan menghindari awak media. Bahkan, antara atasan dan bawahan di Dinas tersebut terkesan saling lempar.

“Pak kadis tidak bisa ditemui, tadi nyuruh saya atau Heru untuk menemui rekan-rekan,” kata Sekretaris Ketapang dan Peternakan, Abd. Sukur, Rabu (19/7/2017).

Namun anehnya, saat dikonfirmasi terkait surat dan bahan audiensi yang dilayangkan oleh aktivis Lira itu ternyata dirinya tidak tahu. “Saya tidak tahu, saya tidak bisa menjawab itu,” tukasnya singkat.

Sebelumnya, sejumlah aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) wilayah Sumenep, Madura, Jawa Timur, ‘Ngamuk’ di kantor Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Peternakan setempat. Karena surat audiensi yang dilayangkan lembaganya diabaikan, Rabu (19/7/2017).

Bupati Lira Sumenep, Hariyono bersama jajaran anggotanya datang ke Dinas Peternakan untuk menyampaikan temuan di masyarakat terkait dugaan pungutan liat (Pungli) dan adanya program yang disinyalir fiktif.

“Kita ingin menyampaikan adanya laporan masyarakat terkait dugaan pungli calon peserta wirausaha muda tahun 2016 dan indikasi program bantuan sapi fiktif,” tegas Iyon sapaan akrab Hariyono.

Tak pelak, kantor Dinas setempat mendadak ramai. Bahkan sempat terjadi cekcok mulut dengan beberapa pegawai karena surat audiensi yang dilayangkan LIRA dianggap Hariyono diabaikan.

“Kita sudah 5 hari lalu melayanglan surat resmi audiensi, namun tidak ada tanggapan,” kata mantan Presma Unira ini dihadapan awak media.

Bahkan, diakuinya dalam surat audiensi, dijadwalkan hari ini, Rabu (19/7/2017) pukul 09:30 Wib.

“Namun hingga pukul 10:30 Wib pak Kadis belum bisa ditemui, padahal diruangannya ada. bilangnya sibuk,” imbuhnya dengan nada kesal.

Karena dianggap tidak adanya iktikat baik dari pihak Dinas setempat, akhirnya sejumlah aktivis berseragam merah putih itu harus membubarkan diri.

“Karena tidak ada niat baik dari sini (Kepala Dinas) kita bubar, jangan salahkan kami jika beberapa hari kedepan kembali lagi dengan cara demo,” tukasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin