MOJOKERTO, FaktualNews.co – Mengingat keberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Mojokerto hanya kurang satu bulan lagi, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, memberikan pembekalan dan pembinaan khusus kepada CJH.
Sedikitnya, 1.790 CJH dituntut mampu menguasai sejumlah rukun haji yang dipraktikkan melalui praktik manasik yang digelar di komolek IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) di jalan raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu, (19/7/2017).
Mereka digembleng secara intens selama sehari penuh agar mampu menguasai rukun haji yang akan dipraktekkan di tanah suci. Praktik manasik kali ini ternyata juga menguji kesabaran dan kondisi fisik ribuan CJH yang mengikuti agenda terakhir dari sejumlah rangkaian pembekalan dan pembinaan haji oleh Kemenag itu.
Ujian tersebut terlihat dari teriknya sengatan matahari yang menggelayuti langit IPHI. Kondisi tersebut sengaja diberlakukan agar CJH lebih terbiasa dan tidak terlalu kaget saat berada di tanah suci nanti.
Praktik manasik memang sengaja digelar lebih siang dimulai pukul 10.00 wib. Diawali dengan praktik wukuf di sisi barat lapangan komplek IPHI, jamaah diberikan pengetahuan tentang ibadah apa saja yang bisa dikerjakan.
Lalu, berganti ke sisi timur lapangan IPHI yang diandaikan sebagai Mina, atau tempat peristirahatan sebelum melakoni Lempar jumroh. Setelah itu, CJH langsung diusung ke tiga miniatur Jamarat sebagai tempat lempar jumrah.
Tak hanya melewati biasa, ribuan jamaah juga diminta untuk mempraktikkan lemparan batu yang sudah disiapkan panitia. Baru kemudian bergeser pada praktek Tawaf atau mengitari minatur Kakbah sebanyak 7 kali. Disini, jamaah tak hanya mengelilingi biasa, tapi juga diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara menyambut Hajar Aswad yang berada di sudut Kakbah.
Terakhir, adalah praktek Sa’i di halaman parkir yang diandaikan sebagai Safah Marwah sebagai tempat ritual Sa’i. Meski berada di tengah terik matahari yang begitu panas, situasi itu ternyata tak mempengaruhi antusiame CJH mendalami satu persatu praktik manasik. Bahkan, banyak diantara CJH lansia yang justru tampil lebih semangat di setiap rukun manasik.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto, Mukti Ali menjelaskan, antusiame CJH di praktik manasik tahun ini terbilang cukup tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya tanggapan yang diutarakan para jamaah di setiap materi yang diberikan.
Mukti bahkan melihat pembekalan dan pembinaan haji baik manasik maupun pengetahuan seputar haji lain yang diiktui CJH lebih besar dari tahun lalu. Hal itu dibuktikan dari tingkat kehadiran manasik yang diikuti hampir seratus persen.
“Feedback dan tingkat kehadiran jamaah luar biasa tinggi. Rata-rata sudah mengikuti lebih dari 15 kali bimbingan yakni 11 kali melalui KBIH masing-masing, kemudian 6 kali di tingkat KUA dan 2 kali di tingkat Kemenag,” ujarnya.