JOMBANG, FaktualNews.co – Kabar dugaan terjadinya ‘penguasaan’ dan jual beli paket proyek penunjukan langsung (PL) yang berasal dari pos dana integrasi dewan (dulu disebut Jasmas) semakin bergulir di lingkungan DPRD setempat.
Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) Jombang, Ema Umiyatul Chusana kepada FaktualNews.co memastikan anggotanya tidak terlibat dalam dugaan seperti yang telah diberitakan media ini pada belakangan ini.
Empat anggota dewan yang berada di Fraksi PPP jika disesuaikan dengan dugaan yang berkembang, ia menegaskan tidak ada satupun anggotanya yang terlibat. Sebagaimana diberitakan, dugaan dalam penguasaan serta jual beli paket PL tersebut dilakukan oleh mantan anggota dewan melalui anggota dewan aktif yang tidak lain merupakan anaknya sendiri.
“Coba cek dulu ya mas? 4 orang anggota fraksi saya yang orangtua (ortu)-nya jadi kontranktor dan mantan anggota dewan. Sampeyan cek dulu ya? Ada apa ndak? Kalau sudah ada jawabannya bisa hubungi saya lagi,” katanya dengan ungkapan menepis tidak langsung, Kamis (20/7/2017).
Dijelaskan perempuan berparas ayu ini, kabar adanya dugaan penguasaan serta jual beli paket PL pada pos dana integrasi dewan, ia tidak terlalu kaget. Menurutnya kabar ini bukan menjadi hal rahasia lagi. Namun untuk lebih memastikan apakah dugaan itu benar atau tidak, pimpinan dewan lebih bisa menanggapi dengan konkret.
“Sudahlah, berita itu sudah bukan rahasia lagi. Langsung ke pimpinan saja, dan sampeyan lihat anak siapa yang sekarang jadi dewan aktif, yang bapaknya kontraktor. Langsung saja ketemu Ketua fraksinya. Itu sih saran saya,” bebernya.
Disamping itu, tambah Neng Ema, sapaan akrabnya, terkait dugaan ini, Komisi C DPRD Jombang juga bisa lebih berkompeten memberikan tanggapan. “Yang lebih berkompeten komisi C, dan sudah ada statmen dari Pak Mas’ud Zuremi selaku Ketua Komisi C. Atau langsung ke pimpinan dewan mas,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek PL pada pos dana integrasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, atau dulunya disebut jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat), diduga diperjual belikan.
Indikasi itu sebagaimana diungkapkan oleh beberapa pelaku jasa kontruksi di kota santri. Selain ‘diperjual belikan’ proyek PL tersebut juga dikuasai oleh oknum mantan anggota DPRD Jombang.
“Jual beli jasmas itu biasa, rata-rata jasmas tersebut dititipkan menjadi paket pekerjaan di sejumlah dinas,” terang (H), salah satu pelaku jasa kontruksi, kepada FaktualNews, pada beberapa waktu lalu.
Pelaku usaha jasa kontruksi lainnya, (M) menyatakan, ada salah satu kontraktor di kota berinisial (S) yang kini mengusai puluhan paket proyek PL. Kontraktor yang dia maksud, memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota dewan.
“Anaknya saat ini menjadi anggota dewan dan dia sendiri dulunya juga anggota dewan. Tahun 2017 ini saja dia pegang 38 paket pekerjaan jasmas,” kata sumber FaktualNews ini.