Pendidikan

Pasca Meninggalnya Siswa SMK PGRI 2 Jombang, Disdik Akan Terapkan Screening Kesehatan

JOMBANG, FaktualNews.co – Pasca kejadian meninggalnya siswa SMK PGRI 2 Jombang, Jawa Timur saat mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Kamis (20/7/2017) kemarin. Insiden ini membuat Dinas Pendidikan (Disdik) menerapkan screening kesehatan untuk siswa baru sebelum mengikuti MPLS.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Budi Nugroho, untuk mengantisipasi kejadian itu terulang kembali, pihaknya akan berupaya menerapkan screening kesehatan untuk siswa baru. Dalam screening itu masing-masing siswa setidaknya akan diketahui kondisi kesehatannya, bila tidak memungkinkan untuk ikut MPLS, siswa tidak harus memaksakan.

“Nanti, semua sekolah di wilayah Kabupaten Jombang diwajibkan melakukan screening kesehatan sebelum pelaksanaan MPLS,” jelasnya kepada FaktualNews.co, saat ditemui di kantonya, Jumat (21/7/2017).

Untuk gambaran sementara, dalam screening kesehatan ini akan melibatkan persetujuan dari setiap orangtuanya guna memastikan kondisi kesehatan anaknya.

“Screening kesehatan ini juga melibatkan orangtua untuk menyetujui mengikuti MPLS, karena yang paling tahu kan orangtaunya, misal memiliki kelainan atau penyakit tertentu,” ungkap Budi.

Ia juga tak memungkiri terkait adanya sebagian kegiatan di MPLS yang berkaitan langsung dengan fisik selama masih dalam kategori wajar. Hal itu biasanya untuk melatih mental dan kedisiplinan calon sisiwa baru.

“Karena itu screening kesehatan yang juga melibatkan orangtuanya sangat mendukung untuk memaksimakan kegiatan MPLS ke depan,” tuturnya.

Diakuinya, meski selama ini screening kesehatan juga telah dilakukan oleh sejumlah sekolah, namun realisasinya kurang tepat. “Selama ini terbalik, setelah MPLS baru ada cek kesehatan, ke depan akan kita balik, jadi sebelum pelaksanaan MPLS sudah dilakukan screening kesehatan,” tukasnya.

Sebagaimana diberitakan di media ini sebelumnya, korban diketahui bernama Abdul Hadi (16) warga Dusun Tempuran, Desa Pudong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Ia meninggal saat ikut senam di lapangan sekolah. Kendati sempat ditolong oleh beberapa temannya dan guru, tetapi nyawa korban sudah tidak terselamatkan lagi.

“Ini anak kedua saya dari dua saudara, menurut gurunya meninggal sebelum sampai di rumahsakit,” kata Tiyoso, ayah korban, Kamis (20/7/2017).

Menurut Tiyoso, pagi sebelumnya, korban sempat ikut bantu-bantu sang ayah sebelum berangkat kesekolah. Korban pun berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor sendiri. Tidak ada tanda-tanda apapun sebelum Abdul Hadi meninggal.