MOJOKERTO, FaktualNews.co – Usai menghadiri pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap kedua di Mojokerto. Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa memilih bungkam saat disinggung terkait apakah ia maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 mendatang.
Saat ditanya ada berapa partai politik (parpol) yang sudah menggandengnya, Khofifaf tidak menjawabnya secara gamblang. “Jangan tanya dari, darinya dulu. Saya baru update. Hari ini insya Allah cek sound selesai,” ungkapnya, Minggu (23/7/2017).
Lanjutnya, selama ini pihaknya masih melakukan cek sound dan hasil cek sound yang sudah ada akan disamakan frekuensinya lebih dulu. Menurutnya, penyamaan frekuensi itu agar frekuensi sama. Sehingga saat ia turun sirkuit (maju pilgub) nanti, semua sudah sesuai dengan harapannya.
“Dulu saya bilang, cek sound dulu. Selesai cek sound maka saya akan menyamakan frekuensi dulu, nah ini masih saya sama-samakan dulu frekuensinya. Kalau frekuensinya tidak sama, satu bunyinya nyaring, satu bunyinya glodak-glodak. Itu dilakukan supaya nanti jika turun ke sirkuit. Itu udah enak lah,” beber Khofifaf.
Saat ditanya, apakah ia sudah memastikan turun sirkuit? Iapun tak menjawab secara gamblang.
“Bahasa mu itu lho. Kalau nanti, misalnya kalau turun sirkuit tidak boleh gegabah. Saya rasa ya, cek sound. Selesai cek sound, saya rasa sudah selesai. menyamakan frekuesi saat ini. Kenapa frekuensinya harus disamakan? Ibaratnya jika turun sirkuit, itu sudah running well gtu lho,” tegasnya.
Jika maju pilgub maka secara otomatis ia harus mundur dari Mensos, Khofifah pun tak menjawab pertanyaan sejumlah wartawan kapan hal tersebut akan dilakukan.
“Opo? Sampeyan tanya yang nulis itu, tolong tanya yang nulis itu. Aq nggak dikonfirmasi,” pungkas Khofifaf sembari tersenyum.