Penipuan CPNS, Tukang Servis Lampu Asal Mojokerto “Ngaku” Kenal Bupati Jember dan Banyuwangi
JEMBER, FaktualNews.co – Kasus penipuan berkedok penerimaan CPNS terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kali ini pelakunya seorang tukang servis lampu berinisial SSR (36).
Modusnya, untuk memuluskan aksinya warga Pasinan, Kelurahan Kepuh Anyar, Kecamatan Mujanyar, Mojokerto ini mengaku kenal dekat dengan Bupati Jember, Faida dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Informasi yang dihimpun, sedikitnya ada dua warga Jember yang menjadi korban aksi tipu-tipu tukang servis lampu tersebut.
“Tersangka ini menjanjikan kepada korbannya bahwa bisa meloloskan orang menjadi PNS dengan mengaku dekat dengan kepala daerah,” kata Kapolsek Silo, AKP Suryadi Kadir, kepada awak media, Kamis (27/7/2017).
Dengan jurus itulah tersangka mampu memperdayai korbannya bernama Abdul Rozak (53), warga Dusun Krajan, Desa Sempolan, Silo, yang ingin sang anak jadi pegawai negeri.
SSR meyakinkan bahwa kenal dekat dengan Bupati Faida dan bisa membantu mutasi anak Rozak agar bekerja di kantor Kecamatan Silo, syaratnya dengan membayar Rp 10 juta.
Korban membayar secara bertahap, dua kali pembayaran masing-masing Rp 4 juta dan terakhir Rp 1,7 juta karena tak lagi punya duit. SSR memberikan kuitansi kepada Rozak.
Kemudian akal-akalan SSR guna meyakinkan korban dengan cara menelepon seorang yang mengaku Bupati Faida. SSR mengeraskan volume suara di ponsel agar korban ikut mendengar percakapan tersebut.
Korban berikutnya adalah Syaiful Bahri (45) warga Desa glenmore, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Ia diperkenalkan dengan SSR oleh Rozak. Syaiful ingin pindah ke Banyuwangi. SSR menyanggupi asal ada duit Rp 27 juta.
Syaiful tergiur, karena SSR mengaku kenal Bupati Anas. Ia meminjam uang di bank untuk membayar secara bertahap, masing-masingRp 15 juta dan Rp 12 juta.
SSR memakai taktik yang sama, yaitu memdadak ditelepon seseorang yang diklaim sebagai Bupati Anas.
“Tersangka ini kita tangkap di rumah kontarakannya di di Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Selasa (25/7/2017) sekira pukul 20.30 WIB,” ungkap Suryadi.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengembangkan kasus penipuan tersebut, karena tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain.