Peristiwa

Ini Dia Catatan Merah BNN Terhadap Tiga Sekolah di Kota Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Peredaran narkoba kini mulai menjamur di Kota Mojokerto. Selain di kalangan orang-orang dewasa, obat-obatan terlarang itu kini mulai meracuni para pelajar yang ada di Kota Mojokerto.

Sejak beberapa pekan lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto telah memiliki catatan merah terhadap sejumlah sekolah yang ada di Kota Mojokerto.

Catatan merah terhadap sejumlah sekolah yang ada di wilayah Kota Mojokerto itu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto, AKBP Suharsi saat dikonfirmasi FaktualNews.co, Sabtu, (29/7/2017).

Menurutnya, saat ini Kota Mojokerto masuk dalam kategori darurat narkoba. Barang haram jenis double L atau yang sering dikenal dengan pil koplo itu kini sedikit demi sedikit mulai dikonsumsi kalangan pelajar.

“Ini sangat miris, pelajar di Kota Mojokerto sudah banyak yang pakai pil koplo. Tidak hanya satu dua orang saja, bahkan ada puluhan pelajar yang mengonsumsi pil koplo,” ungkapnya.

Permasalahannya, kata Suharsi, barang haram itu kini mulai beredar bebas di sekitar Kota Mojokerto. “Pil koplo ini salah saru jenis narkotika yang sangat mudah di dapat. Selain itu, tidak hanya pil koplo, shabu pun kini harganya sangat terjangkau,” katanya.

Perempuan dengan pangkat dua melari emas di pundaknya itu juga membeberkan hasil penyelidikannya terhadap peredaran narkoba di kalangan pelajar saat ini. Kasus demi kasus telah dikembangkan olehnya hingga mengerucut kepada salah seorang pelajar yang diamankannya.

“Beberapa waktu lalu, kami sempat amankan pelajar yang hasil tes urinnya dinyatakan positif mengonsumsi narkotika. Itu kami kembangkan. Hasilnya, pelajar ini mengaku kalau mengonsumsi pil koplo dengan puluhan temannya,” bebernya.

Masih kata Suharsi, dari pengakuan pelajar tersebut, pelajar tersebut mengonsumsi pil koplo dengan teman-temannya yang jumlahnya lebih dari 20 orang.

Disinggung terkait sekolah mana saja yang masuk dalam catatan merah BNN Kota Mojokerto itu, Suharsi lebih memilih bungkam sembari tersenyum dan tidak menyebutkan sekolah mana saja yang telah dicatat olehnya.

“Yang jelas memang ada sekolah yang sudah kami catat. Ada tiga sekolah, itu di wilayah Kota Mojokerto. Saya tidak sebut sekolahnya ya, ini masih terus akan kami kembangkan,” ucapnya.

Di akhir perbincangan, Suharsi menegaskan, dari tiga sekolah tersebut, dua diantara adalah sekolah tingkat SMA dan satu lainnya adalah sekolah tingkat SMP. “Intinya itu ya, dua sekolah tingkat SMA dan satu sekolah tingkat SMP,” tandasnya.

Selain terus berusaha membersihkan Kota Mojokerto dari peredaran narkoba, Suharsi berharap, bagi kalangan orang tua agar berkenan bekerjasama dengan BNN Kota Mojokerto dalam hal mengawasi anak-anak dari peredaran narkoba.

“Dari beberapa pelajar ini, juga ada yang dari keluarga harmonis. Ini yang kami herankan, kenapa kok sampai bisa mengonsumsi narkoba. Saya mohon, mulai saat ini para orang tua agar lebih bisa mengawasi anak-anaknya agar bisa menjauhkan keluarganya dari pengaruh narkoba,” pungkasnya.