JOMBANG, FaktualNews.co – Kepala Desa (Kades) Sukosari, Hadi Tanoyo mengungkapkan, dana untuk perbaikan jala poros desa yang belakangan ini diprotes warga setempat sudah dianggarkan. Besarannya kurang lebih dari Rp 500 juta dari pemerintah daerah (Pemda).
“Sebetulnya anggaran untuk perbaikan jalan itu sudah dianggarkan, langsung dari pemerintah daerah, sekitar 500 juta lebih,” katanya kepada FaktualNews.co, Sabtu (29/7/2017).
Rencananya, tambah dia, dari hasil musyawarah antar Pemerintah Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto dengan pemerintah kabupaten pada beberapa waktu lalu, anggaran itu akan turun pada bulan Oktober 2017 mendatang.
“Kalau tidak ada perubahan, anggaran tersebut turun pada bulan sepuluh nanti, sebelumnya saya dan perangkat desa yang lain serta dusun setempat sudah melakukan musyawarah dengan Pemda,” bebernya.
Disinggung kenapa anggaran perbaikan jalan itu tidak diambil dari dana desa (DD), Hadi sapaan akrabnya, menjelaskan, pada perbaikan jalan poros tahap sebelumnya, sebetulnya sudah diambilkan dari DD sebesar Rp 200 juta, namun dirinya mendapat teguran dari Pemda.
“Kata pihak Pemda, anggran jalan poros itu adalah menjadi tanggung jawab Pemda, nah, saat itu DD sebesar 200 juta itu kita buat beli paving untuk pembenahan salah satu jalan di daerah situ,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Dusun Ngentak, Nur Hadida memaparkan, protes warga dengan cara menanam puluhan pohon pisang di tengah jalan yang rusak, sisi lain merupakan bentuk perhatian warga terhadap jalannya sendiri. Ia mengaku sama sekali tidak marah dengan protes tersebut.
“Saya berterimakasih kepada warga, protes itu adalah bentuk perhatian mereka terhadap jalannya, kami tahu mereka hanya tidak sabar,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, Warga Dusun Ngentak, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang Jawa Timur, melakukan aksi menanam pohon pisang di tengah jalan poros desa, Jumat (28/7/2017).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas kondisi jalan yang rusak dan tak kunjung diperbaiki. Jalan dimaksud merupakan jalan utama yang menghubungkan desa Sambirejo, Sukosari, Alang-alang caruban dan sudah rusak sejak 10 tahun lalu.
Menurut salah satu warga, Muhammad Arif Ali Akbar (28), penanaman puluhan pohon pisang tersebut disebabkan kondisi jalan yang rusak parah dan sering membuat ban sepeda motor warga bocor. Jalan tersebut merupakan
“Ini jalan utama yang menghubungkan desa Sambirejo, Sukosari, Alang-alang caruban. Sudah sepuluh tahun jalan ini rusak tapi tidak diperbaiki. Setiap hari ada ban sepeda motor yang bocor disini,” katanya.