JOMBANG, FaktualNews.co – Pendirian tower seluler yang berada di lingkungan RW VIII Dusun Kwijenan, Kelurahan Jelakombo, Kecamatan/Kabupaten Jombang Jawa Timur, untuk sementara waktu diberhentikan. Ini setelah puluhan warga setempat melakukan demonstrasi di area tower guna membongkar tower tersebut.
Beruntung, jajaran kepolisian dengan cepat mengamankan dan mengawal warga. Hingga akhirnya dilakukan audiensi di sebuah rumah dengan beberapa pihak, mereka diantaranya jajaran kepolisian, Kabagops Polres Jombang, Kapolsek Kota, Koramil dan Ketua RW setempat.
Ketua RW setempat, Bambang Sugeng Hariono menyampaikan, dari hasil audiensi disepakati pengerjaan tower tersebut diberhentikan sebelum adanya komunikasi mediasi langsung antar dinas terkait, pemilik tower dengan warga Kwijenan secara keseluruhan.
“Kami sepakat untuk penghentian pelaksanaan pembangunan tower BTS di Dusun Kwijenan sampai dilaksanakan mediasi kembali dari dinas dan pemilik tower dengan semua warga,” katanya, Ahad (30/7/2017).
Kesepakatan pemberhentian pengerjaan tower yang masih belum rampung sempurna ini, menurut Bambang Sugeng Hariono, telah dijamin oleh pihak Kepolisan dan Koramil. Untuk itu, ia meminta warga tenang dan tidak perlu khawatir terkait kesepakatan pemberhentian tersebut.
“Bahkan kesepakatan untuk tidak lagi diteruskan sebelum adanya mediasi. Ini telah dijamin oleh Kepolisian dan Koramil sesuai apa yang kita bicarakan tadi,” lanjut Bambang.
Disinggung terkait adanya indikasi manipulasi data (tandatangan warga) sebagai bentuk persetujuan warga dalam pendirian tower itu, Bambang mengaku memang ada indikasi pemalsuan tandatangan. Hal ini juga sesuai pengakuannya, menjadi perbincangan dalam audiensi dengan kepolisian dan koramil saat itu.
“Kalau soal pemalsuan tandatangan memang ada indikasi ke sana. Bahkan, saya sendiri sebagai Ketua RW tidak merasa tandatangan, tetapi dari Dinas Perizinan mengatakan bahwa saya dan Ketua RT-nya sudah tandatangan,” bebernya.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, warga dan tokoh pemuda serta LSM setempat akan melakukan hearing ke DPRD Jombang dalam waktu dekat ini.
Sikap itu diambil karena kekesalan mereka terhadap oknum-oknum nakal yang telah mempermainkan warga dalam proses pendirian tower. “Dalam waktu dekat ini, kami dan beberapa warga yang lain akan audiensi ke dewan,” kata Asmina, salah satu warga setempat.