FaktualNews.co

Keren! Siswa Kelas 6 di Mojokerto Temukan Tenaga Listrik dari Garam Dapur

Pendidikan     Dibaca : 1401 kali Penulis:
Keren! Siswa Kelas 6 di Mojokerto Temukan Tenaga Listrik dari Garam Dapur
Siswa melakukan eksperimen dengan menggunakan air garam guna menghasilkan listrik.FaktualNews/Khilmi S Jane

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Fitriana Rachmadhani, (11) salah satu siswa MI Darun Najah di Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, bersama teman-temannya tengah bereksperimen dengan garam. Hasilnya, para siswa ini bisa menciptakan tenaga listrik dari garam.

Fitri mengatakan, ide awal memang mencari energi alternatif lain dengan konsep bahan yang mengandung asam. “Kami mencontoh cara kerja aki. Ternyata benar, buah yang mengandung asam terdapat kandungan elektro listrik,” ungkapnya, Rabu (2/8/2017).

Kata Fitri, selain mencari dari buah yang mengandung asam, seperti blimbing wuluh, merekapun mengembangkan dengan menggunakan bahan lainnya. Diantaranya, kentang dan garam. Masing-masing bahan mempunyai takaran yang akhirnya bisa menghasilkan energi listrik.

“Awalnya blimbing wuluh, karena banyak terdapat di sekolah dan tidak dimanfaatkan. Bahan yang melimpah ini, yang kemudian di uji coba yakni dengan cara blimbing wuluh dihancurkan dan diberi air. Kemudian memanfaatkan barang bekas untuk mencari energi listriknya,” jelasnya.

Fitri dan kawan-kawannya menciptakan kutub positif dan negatif dengan cara menggunakan lempengan seng dan tembaga serta kabel bekas.

Untuk melihat apakah menghasilkan energi listrik dihubungkan dengan alvometer. Ternyata ide tersebut berhasil dan dikembangkan ke kentang dan garam.

Sementara itu, guru pembimbing ekstrakulikuler sains, M Zaenal Faried menuturkan, para siswa tersebut merupakan siswa kelas 5 dan 6 yang mengikuti ekstrakulikuler sains.

“Mereka bereksperimen dengan bahan yang ada di sekitar mereka. Semua bahan pada dasarnya mempunyai kandungan listrik tapi ada bahan yang banyak mengandung energi listrik,” tuturnya.

Guru IPA kelas 5 dan 6 ini menjelaskan, dalam kandungan kentang mengandung 0,7 volt. Berapapun besarnya kentang, tetap menghasilkan listrik sebesar 0,7 volt. Namun besar kecil ukuran kentang yang menentukan lama tidaknya energi listrik tersebut.

Cara kerjanya, lempengan seng dan tembaga langsung ditancapkan ke kentang tersebut. Selain kentang, blimbing wuluh harus ditumbuk dan diberi air, blimbing wuluh menghasilkan energi listrik sebesar 0,6 sampai 0,7 volt, sedangkan garam menghasilkan 0,8 volt.

Di dalam larutan garam juga terdapat elektro listrik, caranya tiga sendok garam dimasukkan ke dalam satu gelas air isi 200 ml. “Jika ada tiga gelas dengan larutan garam tersebut bisa menjalankan jam,” urainya.

Zaenal menjelaskan, jam tersebut bisa bertahan selama delapan hari jika dibiarkan stand by. Caranya sama, kutub positif yakni tembaga dan negatif yakni seng dimasukkan ke dalam air berisi larutan garam yang sudah ada kabel bekasnya kemudian di cek alvometer. Dari tiga gelas air mineral berisi larutan garam menghasilkan sampai 1,8 volt.

Kata Zaenal, baterai sendiri hanya memiliki 1,5 volt. Selain jam, pihaknya pernah mencoba menggerakan dinamo dan lampu. Namun, itu dibuatnya dari kentang dan blimbing wuluh.

“Kentang lebih cepat membusuk dibandingan blimbing wuluh yang bisa bertahan sampai 2 minggu. Kedepannya akan kita kembangkan tapi ada kendala dana dan perlu beberapa kali percobaan dengan energi efisien dan tidak menyita tempat,” tutupnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin