JOMBANG, FaktualNews.co – Pemerintah Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memprotes PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terkait kecelakaan yang sering dialami warganya.
Ainun Najib, Kepala Desa Watudakon, meminta PT HKI memperhatikan keselamatan warga maupun pengguna jalan. PT HKI dinilai kurang memperhatikan keselamatan warga maupun pengguna jalan dalam melaksanakan pembangunan kontruksi jalan tol.
Berdasarkan catatan pihak Desa Watidakon, selama pengerjaan kontruksi jalan Trans Java Ruas Kertosono – Mojokerto, di wilayah Desa Watudakon, tercatat sudah ada dua korban jiwa akibat kecelakaan. Disamping itu, sering juga terjadi kecelakaan ringan yang menimpa pengguna jalan tersebut.
Pihak desa dan tokoh masyarakat Desa Watudakon, kata Ainun Najib, menyampaikan teguran kepada PT HKI agar lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan warga sekitar. “Pengerjaan jalan tol Mojokerto-Jombang yang belum kelar ini telah memakan korban jiwa. Kita sudah ajukan protes ke HKI terkait ini,” jelasnya.
Menurut Ainun Najib, proses pengerjaan tol ini masih banyak yang kurang memenuhi syarat keamanan. Hal ini terbukti dengan tidak adanya pengatur jalan, tembok penahan fly over yang banyak timbunan tanah urug yang belum terselesaikan.
Tanah urug tersebut, kata Najib, membahayakan pengguna jalan, terutama saat hujan. Jalan yang licin ketika hujan membuat pengguna jalan sering jatuh. “Dalam pembangunan tanjakan ke fly over itu tidak menggunakan semen hanya side wall ditumpuk dan dikasih plastik saja,” paparnya.
Sebelumnya, sebuah truk Nopol S 8693 NC yang mengangkut pasir batu (sirtu) untuk proyek tol Mojokerto-Kertosono melindas pengendara sepeda motor hingga meninggal di lokasi tepatnya di Desa Watudakon, Kesamben, Jombang, Jawa Timur, Rabu, 2 Agustus 2017.
Kecelakaan ini terjadi karena truk yang dikemudikan Moch Khusaini (57) warga Nglinguk, Trowulan, tidak kuat menanjak dan menabrak pengendara sepeda motor Ngadik (42), warga Dusun Kedung Boto, Desa Podoroto, Kesamben, Kabupaten Jombang, yang tepat berada di belakang truk.
“Truk tidak kuat naik dan mundur kebelakang lalu tabrakan dengan sepeda motor,” jelas Kanit Laka Satlantas Polres Jombang, Iptu Sulaiman.