FaktualNews.co

Petani Kecil di Mandailing Natal Keluhkan Kondisi Jembatan Gantung Kampung Baru

Ekonomi     Dibaca : 1487 kali Penulis:
Petani Kecil di Mandailing Natal Keluhkan Kondisi Jembatan Gantung Kampung Baru
Jembatan gantung Kampung Baru Mandailing Natal Sumut. (FaktualNews/Liansah Rangkuti)

Panyabunga, FaktualNews.co – Jembatan gantung (Rambin) di Kampung Baru, Mandailing Natal, Sumatera Utara, rusak sejak tahun 2016 lalu. Namun, jembatan penghubung antara desa kampung baru dengan desa-desa lain tersebut hingga kini belum diperbaiki.

Kondisi itu dikeluhkan para petani setempat. “Jembatan gantung itu sudah lama rusak namun tak kunjung di perbaiki. Padahal jembatan tersebut satu-satunya akses jalan menuju bariba(sebrang) batang gadis,” ujar Hutabarat (54).

Dia mengatakan, mayoritas warga kampung baru berpenghasilan dari bertani dan ternak. Jembatan tersebut juga merupakan akses yang harus dilalui untuk mencapai lahan pertanian. “Tapi sekarang ini harus melewati desa Jambur yang jauh memutar jalan,” keluh Hutabarat.

“Memang lewat desa jambur mutar kita bisa lewat, tapi jarak yang kita tempuh bertambah 20 kilometer dari 15 kilometer. Jadi, jarak yang kita tempuh menjadi 35 kilometer,” tambahnya.

Berdasarkan pantauan lapangan, kondisi jembatan memang belum terlalu rusak. Namun, tanah menuju rambin terkikis sungai sekitar 15 meter dan menjadi aliran sungai  sehingga tidak bisa dilewati.

Kerusakan berada di lantai rambin. Papan lantai sudah banyak yang lapuk, dan sewaktu-waktu bisa orang yang melintas jatuh ke sungai yang tergolong dalam dan berarus deras. Rambin ini juga dimanfaatkan penduduk tiga desa di seberang Batang Gadis, yakni Simanondong, Bulu Mario dan Sopo Sorik.

Petani berharap agar jembatan gantung tersebut segera diperbaiki karena sudah menjadi ancaman dan sering membahayakan masyarakat yang sehari-hari melewati jembatan saat mencari nafkah di seberang Sungai Batang Gadis.

Pada Jum’at, 4 Agustus 2017 lalu, seorang petani setempat kepada wartawan, mengakui kesulitan ketika melintas di rambin itu. “Kami sangat kesulitan jika rambin ini rusak. Selama ini, kami berangkat mencari nafkah lewat rambin yang ada di Desa Kampung Baru ini,dan terkikis tanah di seberang sana sehingga tidakbisa dilewati,” ucapnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i