FaktualNews.co

Ringan Dikantong, Narkoba Jenis Ini Jadi Favorit di Kota Onde-Onde

Peristiwa     Dibaca : 1418 kali Penulis:
Ringan Dikantong, Narkoba Jenis Ini Jadi Favorit di Kota Onde-Onde
Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi (dua dari kiri) menunjukkan barang bukti hasil penggerebekan. (FaktualNews/Khilmi S Jane)

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sebanyak 71 korban penyalahgunaan narkoba di wilayah Kota Mojokerto terjaring razia Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto dalam kurun waktu enam bulan terakhi. Selain itu, BNNK juga menemukan suatu hal unik terkait dengan peredaran narkoba di Kota Onde-onde ini.

Yakni jenis narkoba yang menjadi favorit para korban penyalahgunaan di Kota Mojokerto adalah jenis narkoba yang harganya terbilang sangat terjangkau. Dari jumlah korban penyalahgunaan narkoba itu, BNNK Mojokerto mencatat tiga jenis narkoba yang menjadi favorit para pengguna. Tiga jenis narkoba itu, diantaranya sabu, ganja dan pil koplo.

Hal itu dibuktikan diperkuat dengan hasil tes urine yang dilakukan BNNK Mojokero. Dari 71 orang yang terlibat, saat dites urine, 80 persen tubuh para pengguna itu terdapat zat metamphetamine, amphetamine, dan benzonat sebagai kandungan ketiga jenis narkoba. Pilihan jenis itu tak lepas dari murahnya harga yang dibandrol para pengedar untuk tiga jenis narkoba ini.

“Sekarang uang Rp 200 ribu saja sudah bisa beli sabu paket hemat. Konsumennya juga bervariasi, selain pekerja karir juga pedagang hingga pengangguran,” tegas Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi.

Selain pengguna, BNNK juga berhasil mengungkap pengedar yang selama ini telah menjadi incaran petugas BNNK Mojokerto. Sedikitnya enam tersangka berhasil dibekuk petugas ini dari lima kasus peredaran barang haram di Kota Onde-onde. Dari keenam tersangka, petugas berhasil mengamankan 148,2 gram ganja kering, 16 gram sabu, dan 6 butir pil double L atau yang sering dikenal pil koplo.

Jumlah tersebut juga bagian dari rangkaian gencarnya operasi Bersinar yang digelar sejak Januari hingga Juli. “Sesuai koordinasi bersama BNN Pusat, BNNK di daerah juga difokuskan untuk terus menggelar razia baik rutin maupun insidental,” imbuh perwira polisi dengan dua melati emas di pundaknya itu.

Untuk diketahui, dalam waktu enam bulan tersebut, pihaknya melakukan Razia dan operasi yang sasarannya tempat hiburan, hunian kos hingga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Di tempat hiburan, petugas menemukan sedikitnya 13 orang korban penyalahgunaan narkoba. Di hunian kos, sebanyak 21 orang, sedangkan di Lapas sebanyak 21 orang.

Selain razia dan operasi yang dilakukan petugas gabungan, BNNK Mojokerto juga berhasil mengungkap kasus yang berasal dari laporan masyarakat. Dari laporan masyarakat, sedikitnya 6 orang serta hasil voluntary dan pendampingan sejumlah 14 orang. ’’Jika ditotal sudah ada 71 orang. Hasil itu lebih banyak dari tahun lalu yang masih 50-an,’’ paparnya.

Angka tersebut tak lepas dari napi penghuni lapas yang terkena razia terbanyak yang mengkonsumsi narkoba. ’’Kan bulan Juni kemarin bertepatan dengan bulan Ramadan dan banyak tempat hiburan yang tutup. Sehingga, kos-kosan juga tampak sepi. Tapi setelah bulan puasa selesai, banyak yang balas dendam. Sehingga, mereka mengkonsumsinya dalam jumlah banyak,’’ pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin