Desa di Lereng Gunung Penanggungan Krisis Air Bersih, Pemerintah Belum Tetapkan Darurat Kekeringan
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Warga di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, sejak beberapa bulan lalu mengalami krisis air bersih.
Namun, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto masih belum menetapkan status darurat kekeringan bagi wilayah Kabupaten Mojokerto.
Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, Pungkasiadi saat dikonfirmasi, Senin, (14/8/2017). Menurutnya, Pemkab Mojokerto masih bisa mengatasi krisis air bersih di Desa Kunjorowesi tersebut.
“Kita sudah berusaha. Saat ini semua elemen sudah kita gerakkan untuk mengatasi krisis air bersih itu,” ungkapnya.
Solusi yang diberikan Pemkab Mojokerto untuk menjawab kegelisahan warga Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur itu berupa air pendistribusian air bersih yang dilakukan rutin setiap hari. “Saat ini sehari ada tiga mobil tangki yang kirim air bersih ke Kunjorowesi,” tuturnya.
Sebelumnya, kata Pungkasiadi, pendistribusian air bersih dalam sehari bisa lebih dari tiga tangki. Tapi saat ini tinggal satu mobil.
Pihaknya juga telah beberapa kali mencoba mempertimbangkan permasalahan dana untuk pendistribusian air bersih itu. Kedepan, pihaknya juga akan menggunakan biaya tak terduga untuk menanggung segala biaya operasional distribusi air di Desa Kunjorowesi.
“Kemarin sudah kami cek, ternyata kalau ambil air di sumber yang ada di kawasan Trawas biayanya terlalu mahal. Tapi ini nanti rencananya akan ada dari pihak PDAM yang akan pasang pipa di Kunjorowesi. Kita lihat perkembangannya,” katanya.
Disinggung terkait status darurat kekeringan di wilayah Kabupaten Mojokerto, saat ini pihaknya masih belum menetapkan status darurat kekeringan.
“Masih bisa kami tangani kok, semua elemen yang ada di Kabupaten Mojokerto saat ini sudah kami gerakkan. Mulai dari PMI, BPBD, dan elemen masyarakat lainnya. Jadi belum bisa kami katakan masuk status darurat kekeringan,” pungkasnya.