Kriminal

Pelaku Pembantaian di Mojokerto Diringkus Saat Pergi ke Rumah Kades

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Saiman (55), pelaku pembantaian Komariah (44), warga asal Dusun Tambaksuruh, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri, dan Ahmad Wiyono, (50), warga asal Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kekasihnya, akhirnya diamankan petugas kepolisian.

Tidak butuh waktu lama, polisi dari jajaran Satreskrim Polres Mojokerto berhasil menangkap Saiman, (55) warga Desa Meteng, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura setelah melakukan pengejaran kurang lebih sekitar 18 jam.

Saat menggelar press release, Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata menjelaskan, petugas berhasil menangkap pelaku ini sekira pukul 18.00 WIB di kawasan Omben, Sampang, Madura.

“Usai dari lokasi kejadian, saya langsung perintahkan anggota saya untuk melakukan pengejaran tersangka sampai ke Madura. Akhirnya, petugas Resmob Polres Mojokerto yang dipimpin Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Budi Santoso menangkap pelaku saat berjalan menuju rumah kalebun (Lurah, Red),” jelasnya.

Usai dilakukan penangkapan, petugas segera menggelandang pelaku dari Madura menuju Mapolres Mojokerto guna kepentingan melakukan pemeriksaan lanjutan.

Setelah dilakukan penangkapan, pelaku tidak melakukan perlawanan terhadap petugas. Oleh karena itu, kata Leo, petugas tidak perlu kerepotan saat melakukan penangkapan. “Kami bersyukur, pelaku bisa cepat kami tangkap,” ujarnya.

Saat disinggung terkait pelaku menggunakan senjata jenis apa untuk membantai Komariah dan Ahmad Wiyono yang merupakan sepasang kekasih yang telah lama menjalin hubungan asmara itu, Kapolres belum dapat menunjukkan barang bukti senjata itu.

“Jadi waktu kami tangkap, pelaku tidak bisa menunjukkan barang bukti senjatanya. Saat diperiksa, pelaku mengaku membuang senjata tersebut saat perjalanan ke Surabaya menggunakan bus di kawasan sungai yang ada di Mertex, Mojokerto,” jelasnya.

Saat diberondong pertanyaan oleh sejumlah wartawan, Saiman mengaku, ia menghabisi nyawa Komairah yang merupakan istri sahnya dan Ahmad Wiyono menggunakan senjata tajam sejenis belati kecil yang dibawanya dari Madura.

“Saya bawa celurit kecil itu dari madura. Selama perjalanan, saya naik bus, jadi senjatanya saya sembunyikan dalam jaket saya. Saya naik bus dari Terminal Bungurasih sampai Mojokerto,” kata Saiman singkat.

Hingga saat ini, polisi masih terus melakuka. Pengembangan perkara tersebut guna mengungkap motif oembunuhan tersebut lebih dalam lagi. “Ini kan masih terus kami kembangkan, tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain,” pungkas Leo.