FaktualNews.co

Dinilai Ingkar Janji, Warga Dua Desa di Nganjuk Tuntut Kompensasi Proyek Tol Soker

Peristiwa     Dibaca : 2117 kali Penulis:
Dinilai Ingkar Janji, Warga Dua Desa di Nganjuk Tuntut Kompensasi Proyek Tol Soker
FaktualNews.co/dok/
Puluhan warga di Desa Putren, Sukomoro, Nganjuk, menghentikan paksa proyek pembangunan Tol Solo-Kertonoso (Soker).

NGANJUK, FaktualNews.co – Warga Desa Sambirejo dan Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur, merasa dirugikan dengan adanya pengangkutan tanah urug dan material lain membuat jalan menjadi rusak, rumah warga retak, kebisingan mesin dan polusi debu akibat pembangunan proyek jalan tol Solo-Kertosono (Soker).

Sala satu warga Desa Sambirejo, Solekan, mengatakan warga menuntut kompensasi kepada pihak pengembang atas dampak negatif yang dirasakan dalam proses pembangunan tol Soker yang melintasi dua desa tersebut.

“Dulu, dari pihak kontraktor tol menjajikan kompensasi per bulannya sebesar Rp 25 juta per Dusun,” jelas dia disela-sela pertemuan dengan Kepala Desa setempat, Kamis (24/8/2017).

Warga menilai pengerjaan proyek mengakibatkan polusi suara dari alat berat yang dikerjakan sepanjang hari, serta jalan desa menjadi rusak karena lalu lalang truk pengangkut tanah urug.

Diketahui, ratusan warga setempat mendatangi balai desa Sambirejo untuk menuntut kompensasi tersebut.

Menurut warga lainnya, Juliono, warga meminta pelaksana proyek pembangunan jalan tol Soker, PT CRBC segera memberikan kompensasi kepada warga atau desa yang terdampak pembangunan tol itu.

Jika tidak segera direspon maka warga mengancam akan menggelar unjuk rasa bersar-besaran. “Mulai awal pengerjaan proyek tidak ada sosialisasi terkait kompensasi dari PT CRBC,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sambirejo, Wakidjan, mengatakan pihak desa telah melaporkan protes warganya tersebut ke pihak pengembang tol Soker.

“Proyek pekerjaan jalan tol terkesan tidak profesional sejak ada rencana pembangunan sudah mendapatkan keluhan warga yang terdampak langsung seperti suara bising, berdebu, jalan kondisi rusak parah. Namun, hingga kini belum ada tanggapan,” tuturnya, Kamis (24/8/2017).

Menurut Wakidjan, pihaknya sebenarnya telah berusaha untuk mejembatani dengan pihak pengelola proyek pembangunan tol tersebut agar permasalahan dapat teratasi dengan baik.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul