FaktualNews.co

Sidak Hewan Kurban, Petugas Temukan Sapi Belum Cukup Umur di Mojokerto

Ekonomi     Dibaca : 1520 kali Penulis:
Sidak Hewan Kurban, Petugas Temukan Sapi Belum Cukup Umur di Mojokerto
FaktualNews.co/Khilmi S Jane/
Debat ketiga Pilkada Lamongan 2024 kedua Paslon, di Convention Hall Arief Rahman Surabaya, Kamis (21/11/2024).

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mendapati hewan kurban yang dijual di pasaran masih belum sepenuhnya sesuai standar kelayakan. Petugas gabungan dari Disperta Provinsi Jatim menemukan sapi yang belum cukup umur di beberapa sentra penjualan kambing kurban, Kamis (24/8/2017).

Staf Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jatim, dr Bagus Ardhana mengatakan, pihaknya membenarkan penemuan dua hewan sapi yang belum cukup umur itu. Pihaknya juga telah memberikan tanda terhadap dua sapi tersebut agar tidak dijual.

“Kami temukan dua sapi yang belum mengalami poel alis belum cukup umur untuk dikurbankan. Dan tadi juga sudah kami berikan tanda supaya jangan dijual. Yang terpenting adalah sehat, tidak cacat dan jantan,” kata dia disela-sela pemeriksaan hewan kurban.

Bagus menjelaskan, dalam hal ini, jantan diartikan hewan sapi harus memiliki alat vital yang sehat. Artinya, tidak mengalami cacat. “Jantan di sini harus sehat dan simetris. Simetris maksudnya, sudah turun atau tidak. Kalau sudah dewasa tapi belum turun, berarti sapi ini mengalami cacat, dan ini tidak boleh disembelih,” jelasnya.

Dalam inspeksi mendadak (sidak) ini, semua hewan ternak seperti sapi dan kambing wajib diperiksa. Mulai dari pemeriksaan mata, telinga, gigi, alat vital hingga postur tubuh hewan, masuk dalam daftar pemeriksaan. Hal itu dilakukan, tidak lain agar semua hewan tersebut dalam kondisi normal saat dikurbankan pada 1 September mendatang.

Sementara itu, pemilik peternakan Widayati mengaku selama ini pihaknya terus mengontrol perkembangan semua hewan yang ada di peternakannya. Mulai dari makan hingga perawatan kesehatannya.

“Saya ada dokter hewan langganan kalau sampai ada sapi atau kambing yang sakit. Saya gak mau ambil resiko, karena kepuasan pelanggan nomor satu,” katanya.

Meski telah 11 tahun beternak hewan, Widayati tak mau sembarangan memilih pakan untuk menggemukkan hewan ternaknya. Bahkan, ia pun memberikan asuransi kepada pelanggan bila hewan mengalami perubahan pada bentuk tubuh. “Kalau beli di saya gemuk lalu dibawa pulang ke rumah sampai kurus dan sakit, langsung saya ganti,” tegasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin