FaktualNews.co

Situs Prasejarah Jompong Yang Terlupakan

Wisata     Dibaca : 2437 kali Penulis:
Situs Prasejarah Jompong Yang Terlupakan
FaktualNews.co/Jaohar S Wibawa/
Batuan Situs Jompong yang Tersusun Tanpa Perekat tampak miring dari tanah.

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Situs Prasejarah Jompong dengan luas 15 hektar berada di Gunung Jompong Desa Sukokidul Kecamatan Pule. Lokasi ini berada di lahan Perhutani yang berjarak sekitar 26 kilometer ke arah barat daya dari pusat kota.

Berdasarkan buku Jwalita Praja Karana yang disusun tim peneliti Trenggalek dibantu IKIP Malang (Universitas Negeri Malang) tahun 1982 situs ini merupakan peninggalan pra sejarah. Di Situs ini pula tim peneliti bisa mencetuskan arah persebaran manusia pra sejarah di wilayah selatan.

Dari penelusuran FaktualNews.co, situs Jompong sangat berbeda dengan situs di Gunung Padang. Di situs padang batu-batuannya dibentuk hingga menjadi balok. Sedangkan di situs Jompong bentuk batuannya sangat beranekaragam.

Batu-batuan di situs jompong terlihat seperti lingga, lonjong dan bahkan ada yang sengaja disatukan hingga membentuk monumen yang menjulang. Ukuran batu-batu tersebut juga beraneka ragam, ada yang berukuran 0.5 x 1 meter hingga yang memiliki ukuran 3,5 x 5 meter.

Batu-batuan ini ada yang terlihat dalam kondisi patah dan ada pula yang terlihat dalam kondisi miring. Batu-batuan situs tersebar ke berbagai area gunung jompong. Di area kaki gunung akan banyak ditemukan jenis batuan yang berserakan tak tertata.

Sedangkan menuju ke arah puncak bukit jompong akan terlihat banyak batuan yang tersusun. Selain itu banyak batuan yang masih tertanam di tanah dan belum mendapat perhatian. Situs jompong sangat jauh dari perhatian pemerintah.

Terbukti dengan tidak adanya fasilitas yang sengaja dibangun untuk dipergunakan sebagai cagar budaya. Bahkan warga sekitar bebas memakai lokasi situs untuk bercocok tanam. Jenis jalan menuju lokasi juga masih menggunakan tanah dengan lebar 2 meter.

Menuju lokasi situs banyak ditemukan jalan setapak yang mengarah ke ladang warga. Hal ini membutuhkan kecermatan pengunjung untuk sampai ke lokasi situs. Salah satu pemerhati budaya Anta (28) sangat prihatin dengan kondisi situs Jompong.

“Ketika kita lupa akan sejarah, mata rantai tentang jati diri kita juga akan terputus. Situs jompong ini adalah sebagai bukti sejarah tentang peradaban pra-sejarah Trenggalek,” tandas anta.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul