Kesehatan

Awas, Konsumsi Daging Berlebih Saat Idul Adha Berpotensi Merusak Ginjal

SURABAYA, FaktualNews.co – Perayaan Idul Adha identik dengan melimpahnya daging. Hampir disetiap rumah, warga mendapatkan daging segar yang dibagikan dari masjid, musala dan warga yang melakukan kegiatan Qurban.

Ahli nutrisi dr Tan Shot Yen menyarankan masyarakat tidak mengonsumsi daging secara berlebih. Menurutnya, maksimal satu orang cukup mengkonsumsi daging selebar telapak tangan. Ini untuk menghindari kandungan lemak jenuh yang berlebih.

“Semua yang berlebih tentu tidak baik. Tidak makan daging pun stok lemak tubuh sudah banyak. Protein secukupnya, selebar telapak tangan, jika berlebih, ginjal kerja keras. Kasihan,” kata dokter Tan, dikutip dari okezone.com, Jumat (1/9/2017).

Daging kambing dan sapi memiliki kandungan lemak jenuh yang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebih. Menurunya, lemak gajih hewan merupakan kalori paling tinggi dan sangat lambat dicerna. Sehingga berpotensi menimbulkan kegemukan.

Menurut Tan, selain melarang mengkonsumsi daging secara berlebih sebaiknya, masyarakat juga perhatikan cara memasak. Daging yang digoreng akan menambah kadar lemak dari minyak goreng. Sedangkan jika dibakar akan berisiko menambah zat karsinogenik penyebab kanker.

Tan menganjurkan sebaiknya memasak daging dengan cara direbus dan dikonsumsi bersama dengan sayur dan buah agar memenuhi gizi seimbang. Dia menambahkan agar masyarakat biasakan memilih area daging yang kurang berlemak seperti area perut, apalagi jeroan.

“Tipsnya, bagi daging ke dalam beberapa kantung plastik setelah dicuci bersih, kemudian masukkan ke ‘freezer’. Tidak harus semua dimasak sekaligus,” kata dokter Tan.

Dia juga mengingatkan agar daging yang dimasak menggunakan santan sebaiknya dimakan sekali habis. “Jangan dihangatkan apalagi dimasak kembali. Santannya sudah tidak sehat,” terang Tan.

Dokter Tan kembali mengingatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan makan disertai sayur, lalapan dan buah. Akan jauh lebih sehat jika mengonsumsi nasi merah atau beras coklat tumbuk. Serta memilih karbohidrat tinggi serat yang berwarna-warni seperti umbi-umbian.

“Perlu protein nabati, tempe tahu misalnya. Tidak terkena suhu tinggi langsung, lupakan memasak dengan cara dibakar dan digoreng. Jangan lupa pula makan ikan. Apa yang ada di ikan, tidak ada dalam daging merah,” tandasnya.