FaktualNews.co

Konflik Rohingya, Dewan Kabupaten Jombang Ancam Turunkan Bendera Myanmar

Nasional     Dibaca : 2948 kali Penulis:
Konflik Rohingya, Dewan Kabupaten Jombang Ancam Turunkan Bendera Myanmar
FaktualNews.co/Roni Suhartomo/
Seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan di bawah sepuluh bendera asean yang dikibarkan di Ringin Contong, Jombang, Jatim

JOMBANG, FaktualNews.co – Konflik kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar mengundang reaksi kemarahan dari berbagai kalangan di Indonesia. Bahkan DPRD Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyatakan sikap tegas dengan mengancam akan menurunkan bendera Myanmar yang terpampang bersama 9 bendera Negara ASEAN yang lain di taman ASEAN Jombang, tepatnya di area tugu Ringin Contong Jombang.

10 bendera ASEAN yang dikibarkan beberapa waktu yang lalu, menandai peresmiannya taman ASEAN di Jombang. Pengibaran sejumlah bendera itu juga merupakan tindak lanjut setelah Kabupaten Jombang ditunjuk sebagai tuan rumah ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 yang dilaksanakan pada 28-30 Oktober mendatang.

Meski begitu, Mas’ud Zuremi, salah satu anggota DPRD Jombang menandaskan, dirinya siap menurunkan bendera Myanmar bila konflik tersebut masih berlanjut. Konflik yang memakan korban nyawa umat muslim itu menurutnya sudah jelas-jelas menyalahi hak asasi manusia (HAM).

“Yang di level Jombang, dimana Jombang ada bendera ASEAN, bendera yang menunjukkan adanya kebersamaan atau toleransi antar umat beragama, kalau tidak ada respons sama sekali termasuk dari kedutaan besar Myanmar yang ada di Indonesia, Jombang siap untuk menurunkan itu,” tegasnya, Selasa (4/9/2017).

Pria yang juga Ketua Komisi C DPRD Jombang ini mengungkapkan, sikap Myanmar terhadap umat muslim sudah di luar batas. Sejumlah nyawa melayang sia-sia sebab dibunuh oleh tentara Myanmar, kemudian sebagian umat yang lain disiksa tanpa belas kasihan.

Dari kondisi itu, ia memandang bendera Myanmar yang sudah tegak berderetan dengan beberapa bendera negara ASEAN lainnya tak pantas berada di Kota Santri. Bahkan, 10 bendara yang disebut-sebut sebagai lambang sikap toleransi Negara ASEAN telah tercedrai dengan keberadaan bendera Myanmar.

“Percuma bendera yang ada di Jombang sebagai lambang toleransi dan kebersamaan dan keberagaman, tetapi di negaranya sendiri seperti itu,” jelas Pak Mas’ud, sapaan akrabnya.

Ketua DPC PKB Jombang ini menambahkan, tidak adanya bendera Myanmar tak berpengaruh terhadap rencana kegiatan ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 yang akan dihelat pada 28-30 Oktober mendatang.

“Jombang siap menurunkan. Dan kami protes keberadaan bendera itu, kalau memang diperlukan, kita turunkan. Tanpa Myanmar tidak apa-apa itu,” jelasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul