Agustus 2017, Sumenep Alami Deflasi 0,25 persen
SUMENEP, FaktualNews.co – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada bulan Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,25 persen. Hal itu sebagaimana diungkapkan Kasi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Kadarisman.
Dikatakan, dari tujuh kelompok pengeluaran, dua kelompok mengalami deflasi. Sedangkan, lima kelompok lainnya mengalami inflasi. “Jawa Timur juga Deflasi sebesar 0,25 persen dan Nasional pun mengalami deflasi sebesar 0,07 persen,” ungkapnya, Rabu (6/9/2017).
Kadarisman menuturkan, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yakni kelompok bahan makanan mengalami deflasi tertinggi sebesar 1,61 persen. Diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah bawang merah, daging sapi, cabai rawit, daging ayam kampung, bawang putih dan cabai merah.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi sebesar 1,29 persen, kelompok sandang sebesar 0,32 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi terendah sebesar 0,08 persen,” tutur Kadarisman.
Ia mengungkapkan, inflasi tahun kalender dari Januari hingga Agustus 2017, Sumenep sebesar 2,31 persen, Jawa Timur sebesar 2,86 persen dan Nasional sebesar 2,53 persen.
“Tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) Sumenep sebesar 3,38 persen, Jawa Timur sebesar 3,81 persen dan Nasional sebesar 3,82 persen,” tukasnya.
