Internasional

Aung San Suu Kyi Keluhkan Peredaran Informasi Keliru Terkait Krisis Rohingya

SURABAYA, FaktualNews.co – Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, menyayangkan beredarnya informasi terkait etnis Rohingya di Myanmar yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, dalam dua minggu terakhir.

Pada 6 September 2017, BBC menurunkan laporan tentang keluhan Aung San Suu Kyi terkait situasi yang ada di negaranya. Menurut Suu Kyi, informasi yang beredar di kalangan internasional banyak yang tidak sesuai.

Peraih nobel perdamaian itu mengklaim telah berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Turki, Tayyip Erdogan. Dalam perbincangan melalui sambungan telepon itu, Suu Kyi menyampaikan bahwa banyak informasi yang keliru terkait etnis Rohingya di Myanmar.

Menurut Suu Kyi, puncak gunung es informasi yang keliru tentang krisis Rohingya telah didistribusikan untuk memberi keuntungan bagi “teroris”.

Dalam percakapan telepon dengan pemimpin Turki, Suu Kyi mengatakan bahwa pemerintahannya telah bekerja untuk melindungi hak-hak Rohingya. “Kami tahu betul, lebih dari kebanyakan orang, apa maknanya perlindungan hak asasi dan demokrasi,” kata Suu Kyi, menurut percakapan dalam panggilan tersebut.

“Jadi, kami memastikan bahwa semua orang di negara kita berhak untuk melindungi hak-hak mereka dan juga hak, dan bukan hanya pertahanan politik tapi sosial dan kemanusiaan.”

Krisis Rohingya telah merembet ke Indonesia. Dugaan kekerasan oleh Militer Myanmar membuat banyak kalangan di Indonesia bereaksi. Beberapa ormas Islam bahkan berencana menggelar aksi solidaritas di kawasan Candi Borobudur.