BATU, FaktualNews.co – Dinas Kesehatan Pemkot Batu melakukan uji sampling terhadap susu cokelat yang diduga menjadi penyebab belasan siswa SD Pandanrejo 1 Kota Batu, Jawa Timur, mengalami keracunan.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Batu, Drg Kartika Trisulandari mengatakan, uji laboratorium terhadap susu KUD Nandhi Murni itu dilakukan di Labkesda Surabaya. Hal itu dilakukan guna mengetahui kandungan yang ada di dalam susu tersebut.
Sebab, hingga kini pihaknya belum mengetahui apa penyebab siswa ini sampai mengalami keracunan massal seusai meminum susu rasa coklat yang diproduksi KUD Nandhi Murni.
“Kami tidak mau berasumsi kalau itu susu sudah kaduarsa. Makanya kami bawa ke labkesda,” kata Kartika kepada awak media, Kamis (6/9/2017).
Menurutnya, butuh waktu beberapa hari untuk mengetahui kandungan susu tersebut. Dari uji laboratorium itulah nanti pihak Dinkes Kota Batu bisa menyimpulkan penyebab keracunan massal yang membuat para siswa harus dilarikan ke Puskesmas Bumiaji itu.
“Untuk mengetahui hasilnya, membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 minggu,” imbuhnya.
Pada bagian atas susu gelas berukuran sekitar 200 mili itu tertera tanggal kadaluarsa, yakni 8 September 2017. Namun, menurut beberapa siswa yang meminumnya, rasa susu itu asam dan kecut.
Sebenarnya, pemberian susu itu merupakan program rutin yang dilakukan pihak sekolah setiap hari Rabu. Program itu merupakan program Penambahan Nutrisi yang dikeluarkan Pemkot Batu.
Selain itu, lajut Kartika, jika memang diketahui hasil uji laboratorium itu menyebutkan jika susu yang dikonsumsi siswa itu positif kadaluarsa atau mengandung bahan yang memang berbahaya, akan melakukan koordinasi.
“Nunggu hasilnya dulu. Karena pihak KUD itu juga rekanan. Pemkot memfasilitasi dari anggaran. Kami koordinasi pastinya,” pungkas Kartika.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 16 siswa SDN Pandanrejo 1 dilarikan ke Puskesmas Bumiaji, Rabu (6/9/2017) sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka mengalami mual dan pusing, yang diduga karena keracunan susu KUD Nandhi Murni. Beberapa jam berikutnya, empat siswa juga dibawa ke puskesmas usai mengalami hal yang sama.