Kriminal

Kebangetan, Tak Puas Gasak Laptop dan TV Kawanan Maling Embat Lonceng Bel Sekolah

LAMONGAN, FaktualNews.co – SDN Waru Wetan, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, disatroni maling. Parahnya, pelaku ini menggasak semua barang berharga milik sekolah.

Tak hanya itu, parahnya lonceng yang digunakan sebagai bel masuk sekolah juga digasak oleh pelaku. Aksi pencurian ini kali pertama diketahui oleh penjaga sekolah, Sariman, Kamis (7/9/2017) pagi.

Seperti biasa, pagi tadi ia bermaksud membuka semua pintu ruangan kelas, termasuk juga ruang guru dan kepala sekolah (Kepsek) untuk bersih-bersih. Sebelum proses pembelajaran dimulai.

Namun, Sariman dibuat terkejut saat masuk ke ruang Kepsek. Bagaimana tidak, kondisi ruangan tersebut sudah acak-acakan mirip kapal pecah. Padahal semua kunci berada di tangannya.

Penasaran, Sariman pun mengecek lebih detail di ruangan tersebut. Ia pun kaget bukan kepala saat mendapati jendela ruangan tersebut dalam kondisi terbuka, seperti habis dirusak oleh seseorang.

“Begitu tahu kalau ada bekas orang masuk, saya takut. Kemudian saya laporkan ke Kepala Sekolah,” ungkap Sariman kepada awak media, Kamis (7/9/2017).

Kepsek SDN Waru Wetan, Suprapto yang mendapat laporan itu, spontan kaget. Ia pun kemudian melanjutkan informasi yang diterimanya itu ke Mapolsek Pucuk.

Mendapati laporan itu, petugas kepolisian langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara. Dari hasil pengecekan dengan pihak sekolah, kawanan maling ini berhasil menggondol berbagai barang berharga milik sekolah.

Diantaranya 3 unit Laptop dan TV layar datar 32 inc. Bahkan pencuri juga menggondol lonceng sekolah yang biasa di gunakan sebagai pertanda masuk awal pelajaran dimulai.

“Sesuai penjelasan pihak sekolah ada tiga Laptop dan TV yang hilang,” ungkap Kapolsek Pucuk, AKP Siswoyo kepada wartawan di TKP, Kamis (7/9/2017).

Dari olah TKP menurut Siswoyo, pelaku diperkirakan lebih dari dua orang. Pelaku tidak meninggalkan jejak berupa alat bukti. Hanya ada sidik jari dan potogan kusen ventilasi yang dirusak pelaku.

Menurut pihak sekolah atas kejadian yang baru pertama ini kerugiannya mencapai Rp 20 juta. Kini polisi sedang mengembangkan penyelidikan dan memintai keterangan sejumlah saksi.