Pendidikan

Cabang Disdik Jatim: Pendidikan Karakter Tetap Disesuaikan dengan Ciri Khas Jombang

Perpres Penguatan Pendidikan Karakter

JOMBANG, FaktualNews.co – Pasca ditetapkannya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Pendidikan Karakter, telah resmi ditandatangani oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rabu 6 September 2017 lalu. Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Jombang sudah menyiapkan kegiatan yang dapat mendorong Penguatan Pendidikan Karakter tersebut.

“Kami sudah membuat konsep program-program yang dianggap tepat dalam merespon peraturan tersebut, khususnya untuk sekolah tingkat SLTA,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Jombang, Fathurrohman, kepada FaktualNews.co, Jumat (8/9/2017).

Salah satu rencana program tersebut yakni, mewajibkan sekolah di Jombang melakukan kegiatan baca tulis Alquran sebelum memulai pelajaran formal.

“Kita akan menerapkan program baca tulis Alquran di sekolah-sekolah, jadi siswa tidak hanya membaca namun juga menulis,” ujarnya.

Disamping itu tambahnya, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ada di masing-masing sekolah perlu lebih dioptimalkan, misalkan harus menambah kegiatan yang bersentuhan langsung dengan penguatan karakter siswa.

“Kita juga akan mendorong sekolahan di Jombang untuk memaksimalkan kegaitan-kegiatan ekstrakurikuler itu,” tutur Fathurrohman.

Dijelaskan, meski beberapa konsep program sudah mulai terencana, namun akan terus disempurnakan hingga pada tahap realisasi. Pada prinsipnya, PPK tersebut tetap disesuaikan dengan karakter Jombang yang dikenal dengan Kota Santri.

“Kita juga tidak bisa lepas dengan karakter Jombang itu sendiri. Karakter itu juga harus jadi patokan dalam merealisasikan PPK tersebut,” ungkapanya.

Di sisi lain, ia juga tak menafikan terkait regulasi anggaran untuk menunjang program-program PPK tersebut. Misalnya pengadaan sejumlah alat atau media yang diperlukan pada setiap jenis program.

Namun demikian, sementara ini dirinya belum bisa memastikan besaran anggaran yang akan diperlukan untuk realisasi program. “Kita masih belum tahu berapa nanti untuk alat-alat kegaitan itu,” pungkas Fathurrohman.