Dua Jamaah Haji Asal Kabupaten Mojokerto Meninggal di Tanah Suci
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Berita duka untuk para keluarga jamaah haji datang dari tanah suci. Dua haji asal Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi.
Dua jamaah tersebut, yakni asal kelompok terbang (kloter) 80 dan 81 Embarkasi SUB (Surabaya), di bawah naungan Kemlompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Uliwiyah, Kecamatan Mojosari. Keduanya dikabarkan meninggal pada Selasa, 12 September 2017 kemarin.
Adapun identitas dua jamaah haji tersebut, yakni dari kloter 80 SUB atas nama Salamun Darun Mardin (47), warga Dusun Pendowo, RT 22 RW 5, Desa Penompo, Kecamatan Bangsal dan. Sedangkan dari kloter 81, yakni Suwarso (72), warga Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Kasi Penyelenggaraan Umroh dan Haji (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto, Mukti Ali, saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Mukti mengatakan, keduanya berasal dari KBIH yang sama, yakni Uluwiyah.
Masih kata Mukti, Salamun meninggal dikarenakan sakit saat berada di tanah suci. “Pak Salamun karena sakit, sering muntah karena tidak mau makan. Pak Salamun meninggal pukul 13.50 waktu Arab,” bebernya.
“Salamun berangkat sendiri, seharusnya berangkat dengan istri namun saat bulan puasa lalu, sang istri meninggal sehingga berangkat sendiri,” ujar Mukti, Rabu, (13/9/2017).
Sementara itu, Suwarno meninggal pukul 14.44 waktu Arab Saudi. “Pak Suwarno masuk kamar mandi pukul 14 .20 waktu Arab Saudi dan meninggal pukul 14.44 waktu Arab Saudi, beliau pamit mau sholat dan mengambil air wudhu namun tak juga keluar. Setelah sebelumnya seringkali keluar masuk kamar mandi hotel,” jelasnya.
Setelah dua jamaah haji tersebut meninggal, total jamaah asal Kabupaten Mojokerto yang meninggal sebanyak empat orang. Dua jamaah lainnya meninggal pekan lalu yakni Samuah (80), asal Desa Trowulan RT 01 RW 02 Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Samuah tergabung dalam kloter 79 Sub dari Rombongan 1 Armina
Berikutnya, Astiningsih dari kloter 78 Sub regu 3 Rombongan 2 Armina. Almarhumah berasal dari Desa Curah Malang, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Mojokerto.
Astiningsih meninggal karena sakit diabet yang dideritanya. Sementara, lanjut Mukti, saat ini jamaah haji asal Kabupaten Mojokerto melaksanakan umroh sunnah.