JOMBANG, FaktualNews.co – Lima kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang beberapa hari lalu mengalami krisis kekeringan, mendapat atensi dari pimpinan DPRD setempat. Kalangan legislatif ini meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang segera mendata daerah yang selama ini dianggap potensial mengalami kekringan.
Pendataan ini sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi terjadinya kondisi yang serupa di lain waktu. Hingga Pemkab setempat dapat memberikan solusi cepat dan akurat dalam merespon persoalan ini.
“Pemkab segera mendata wilayah yang potensial mengalami krisis air bersih,” kata Wakil Ketua DPRD Jombang M Subaidi Mukhtar, kepada FaktualNews.co, Kamis (14/9/2017).
Dari pendataan itu, Pemkab tentu akan lebih mengetahui daerah mana saja yang potensial mengalami kekeringan. Termasuk daerah rawan air bersih yang sebelumnya tidak pernah diketahui Pemkab.
Selanjutnya, kata politisi PKB Jombang ini, jika memang sangat diperlukan, Pemkab Jombang bisa membentuk Satgas penanggulngan air bersih. Hal ini jika suatu tindakan Pemkab yang selama ini dilakukan belum bisa menangani persoalan krisis air.
“Kalau memang pontensial menjadi kerawanan sosial sesegera mungkin membentuk Satgas penanggulngan air bersih. Tapi kalau masih cukup ditangani secara parsial cukup dengan memberikan kepastian suplai air bersih di wilayah yang sudah benar-benar mengalami krisis air bersih,” jelasnya.
Dikatakan Subaidi, persoalan krisis air bersih merupakan suatu problem sosial yang krusial dan perlu penanganan cepat. Sebab akan berkaitan langsung dengan kelangsungan hidup masing-masing warga di daerahnya.
“Kondisi ini membutuhkan langkah cepat dan kongkret dari Pemkab, mereka perlu di suplai air bersih,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, krisis air bersih melanda sejumlah Dusun di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Berdasarkan data sementara, terdapat 976 Kepala Keluarga (KK) terdampak kekeringan.
Lokasi yang mengalami krisis air bersih tersebar di 5 Kecamatan. Krisis air bersih di Kabupaten Jombang terjadi sejak satu bulan terakhir.
Wilayah yang terdampak kekeringan dengan munculnya krisis air bersih, diantaranya berada di Kecamatan Bareng. Krisis air bersih ini mendera 42 KK di Desa Ngrimbi, sebanyak 250 KK dengan 1.072 warga di Desa Pakel.
“Di Desa Karang Wetan, Kecamatan Bareng, warga yang terdampak sebanyak 158 KK dengan jumlah penduduk 712 jiwa,” ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jombang, Gunadi, Rabu (13/9/2017).