FaktualNews.co

Modus Tanya Alamat, Tiga Begal Sasar Motor Pelajar

Kriminal     Dibaca : 1609 kali Penulis:
Modus Tanya Alamat, Tiga Begal Sasar Motor Pelajar
FaktualNews.co/Ekoyono/
Tiga pelaku begal saat diamankan di Polrestabes Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Tiga pelaku perampasan sepeda motor dengan modus tanya alamat yang menyasar pelajar sebagai korban, berhasil dibekuk oleh Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Ketiganya adalah Saiful Anam (24) asal Jalan Kapasari Pedukuhan Surabaya, Debi Irawan (24) asal Jalan Pakis Gunung Surabaya dan Ahmaf Eko Fauzi (22) asal Jalan Gembong Sawah Barat Surabaya.

Mereka dibekuk petugas di akses Suramadu saat akan mengirim sepeda motor hasil curian di wilayah Wringinanom Kabupaten Gresik dan akan dikirim ke Pulau Madura pada Rabu (13/9/2017).

Saat menjalani pemeriksaan, tiga pelaku ini mengaku mencari mangsa khusus pelajar. Dipilihnya pelajar, karena menurut pelaku mereka masih lugu dan menurut saat diperdayai. “Saya pura-pura tanya alamat rumah, setelah ketemu korban saya suruh masuk dan motor saya larikan”, singkat tersangka Saiful.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar menjelaskan, sesampai di daerah Wringinanom tersebut tersangka Debi Irawan bersama dua rekannya berpura pura meminta korban untuk dipanggilkan adiknya yang bernama Adit yang rumahnya di Dsn. Tanggungan Ds. Wringinanom.

Kepada korban, Debi menyampaikan jika dirinya sudah lama tidak bisa bertemu dengan adiknya karena sudah lama tidak pulang dirumah dan takut bertemu dengan orang tuanya. Korban menyetujui permintaan tersangka, karena korban tidak mengetahui rumah yang dimaksud maka DI membonceng korban.

“Korbannya adalah IN, pelajar SMP yang saat itu melintas di Jalan Ds. Sumberwaru Gresik, dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat nopol W 6906 WG,” kata Lily kepada Faktualnews.co, Kamis (14/9/2017).

Begitu korban ini masuk, dengan secepat kilat pelaku ini melarikan motor korbannya. Mereka beraksi di daerah tersebut sudah dua kali, sedangkan satu TKP lainnya didaerah Sidoarjo.

Hasil jarahannya semua dijualnya ke penadah di Madura dengan harga jual Rp. 3 juta rupiah, dan untuk uangnya mereka bagi rata untuk digunakan berjudi burung dara hingga mabuk-mabukan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul