FaktualNews.co

ISIS Klaim Dua Serangan di Irak, 83 Orang Tewas dan 93 Lainnya Kritis

Internasional     Dibaca : 1312 kali Penulis:
ISIS Klaim Dua Serangan di Irak, 83 Orang Tewas dan 93 Lainnya Kritis
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Serangan bom mobil. (Ilustrasi)

FaktualNews.co – Serangan bom mobil dan baku tembak di wilayah Kota Nasriyah di Provinsi Dhi Qar di Irak Selatan menewaskan sedikitnya 83 orang dan 93 orang lainya terluka.

Kepala Departemen Kesehatan Provinsi, Jasim Al-Khaledi, seperti dikutip dari Xinhua mengatakan berdasarkan data terakhir korban akibat bom mobil dan serangan senjata api di Daerah Fadak, Provinsi Dhi Qar, naik jadi 83 tewas dan 93 cedera, dan banyak di antara berada dalam kondisi kritis.

Terdapat sejumlah warga negara Iran yang termasuk di antara orang yang tewas dan luka-luka, kata Al-Khaledi. Sebelumnya, dia menyebutkan jumlah korban 50 tewas dan 87 cedera akibat dua serangan.

Dua serangan terjadi pada Kamis siang(14/9/2017) waktu setempat, ketika beberapa pria bersenjata menyerbu sebuah restoran di daerah Fadak di sebelah barat Kota Nasriyah, sekitar 375 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Baghdad.

Sementara itu, satu bom mobil diledakkan di satu pos pemeriksaan keamanan di dekat restoran yang diserang, kata sebuah sumber keamanan provinsi.

Pasukan keamanan Irak terlibat bentrok dengan penyerang di lokasi dan menembak mati empat di antara mereka, kata Komando Operasi Rafidain, sebagaimana diberitakan Xinhua. Komando itu bertanggung jawab atas keamanan di Provinsi Dhi Qar.

Pada Kamis malam, kelompok ISIS pun mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut di Fadak di dekat Nasriyah, dan menyatakan pelaku bom bunuh diri membidik satu restoran dan satu pos pemeriksa keamanan. Meski demikian, pernyataan kelompok itu belum bisa diabsahkan.

Beberapa jam setelah serangan tersebut, Menteri Dalam Negeri Irak Qasim Al-Araji memecat kepala dinas intelijen Provinsi Dhi Qar dan menempatkan diri untuk diinterogasi setelah serangan mematikan yang melanda provinsi itu, kata satu sumber Kementerian Dalam Negeri kepada Xinhua.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags