JOMBANG, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Jombang hingga kini belum juga memiliki solusi permanen guna mengatasi krisis air bersih yang melanda beberapa titik di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pemkab masih akan membincangkan persoalan ini guna mencari solusi yang dianggap tepat dalam waktu dekat ini. Kendati sebenarnya, krisis air bersih saat musim kemarau tiba sudah menjadi tradisi selama belasan tahun di Kota Santri.
“Nanti kita akan bicarakan bersama-sama dengan internal Pemerintah Kabupaten Jombang. Yang jelas kita harus ada solusi terkait permasalahan krisis air bersih ini,” kata Wakil Bupati (Wabup) Jombang, Mundjidah Wahab, Minggu (17/9/2017).
Permasalahan krisis air bersih menurutnya, sudah seharusnya ditanggapi sesegera mungkin. Namun untuk mencari solusi yang tepat, membutuhkan diskusi yang serius dengan sejumlah pihak di Pemkab Jombang. Hal ini dibutuhkan, agar langkah yang diambil Pemkab Jombang bisa lebih efektif dan efisien.
“Memang ke depan kita harus pikirkan serius, tidak cukup hanya memberikan air bertangki-tangki. Tapi bagaimana kita mencari solusi, sekali kirim bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.
Disinggung soal usulan Ketua DPRD Jombang, Joko Triono agar Pemkab pembangunan tandon air raksasa di lokasi rawan bencana kekeringan, ia belum bisa memastikan hal itu akan menjadi solusi terbaik. Ada beberapa langkah solutif yang sebetulnya juga bisa untuk mengantisipasi persoalan kekeringan.
“Meski tidak dengan membangun tank (tandon) raksasa, namun kita juga bisa memperbanyak embung-embung di daerah-darah yang rawan kekeringan,” terangnya.