JOMBANG, FaktualNews.co – Menjelang dan selama bulan Suro (1 Muharram) jasa membersihkan benda pusaka di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kebanjiran order.
Menurut salah satu penjamas benda pusaka, Sudahri (46), pembersihan benda pusaka pada bulan Suro, karena Muharram dianggap sebagai bulan yang keramat. Penjamasan ini dimaksudkan untuk menyucikan dan membersihkan pusaka yang dimiliki, terutama untuk pusaka bertuah yang telah berumur ratusan tahun.
Namun, tidak semua benda pusaka yang minta dibersihkan semua pusaka bertuah ada juga pusaka-pusaka baru untuk menghilangkan karat dan memunculkan pamornya.
“Dalam sehari menjelang bulan Suro ada sekitar 25 benda pusaka yang minta dibersihkan. Kalau bulan biasa hanya ada sekitar 7 buah saja,” jelas Sudahri, Rabu (20/9/2017).
Di toko kecil yang berada di pasar Mojotrisno, Mojoagung, pria yang sudah puluhan tahun menekuni jasa pembersihan benda pusaka ini menuturkan, “ubo rampe” yang dibutuhkan untuk pembersihan pusaka, yakni jeruk pecel, air kelapa, sabun dan cairan khusus bernama “warangan”, serta membutuhkan waktu hampir 2 jam untuk proses menjamas pusaka.
“Setelah dibersihkan menggunakan campuran jeruk, sabun dan air kelapa hingga putih dijemur sampai kering baru dimasukan cairan khusus,” ungkapnya.
Banyak jenis pusaka yang sudah dibersihkan oleh pria asal Madura ini mulai, keris, tombak, pedang. Namun, pusaka yang paling banyak minta dijamaskan selama ini memang keris.
Keahlian pembersihan benda pusaka didapat bapak dua anak ini sudah turun temurun dari kakek moyangnya yang mengabdi di Kerajaan Sumenep.
Untuk biaya penjamasan, Sudahri menyebutkan sekitar Rp 45 ribu sampai Rp 100 ribu untuk setiap pusaka, bergantung jenis pusaka dan tingkat kesulitan penjamasan.