Pria di Blitar Naik Motor Sambil Telanjang, Berikut Kesaksian Warganet
BLITAR, FaktualNews.co – Setelah beberapa waktu lalu lini masa dihebohkan dengan seorang wanita mengendarai sepeda motor dalam kondisi telanjang di jalur menuju Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kali ini seorang pria berbuat hal yang sama mengendarai sepeda motornya dalam kondisi telanjang bulat.
Kejadian ini diketahui terjadi di pertigaan Jalan Veteran, Blitar, Jawa Timur, pada Minggu (17/9/2017).
Video itu pertama kali diunggah akun Facebook Yeremia Alta Jefri Renata di grup Facebook “Info Cegatan Blitar”.
Dalam video berdurasi 2 menit itu nampak pria tersebut mengendarai motornya dengan satu tangan kanan. Sedangkan tangan satunya berada di dada, layaknya orang bertapa.
Kapolres Blitar Kota AKBP Heru Agung Nugroho saat dikonfirmasi awak media, membenarkan peristiwa itu terjadi di Kota Blitar. Namun, dirinya tidak mengetahui secara detail peristiwa tersebut.
“Kejadian itu terjadi pada Minggu (17/9/2017) kemarin, dan informasinya pria yang mengendarai sepeda dalam kondisi telanjang sudah dibawa ke puskesmas,” jelasnya.
Menurut Heru, dilihat dari tingkah lakunya pria itu mengalami gangguan jiwa. “Gila atau tidaknya dokter yang lebih tahu, tetapi jika dilihat dari tingkah lakunya memang kurang waras,” tambah dia.
Sebelum dibawa ke Puskesmas, pria tersebut sempat diperiksa petugas Polres Blitar Kota.
Hingga saat ini identitas pria yang ada dalam video tersebut belum diketahui, hanya saja menurut warganet Blitar, pria ini biasanya meminta-minta dengan cara mengelap mobil yang berhenti di traffick light Jalan Mastrip.
Pria ini juga kerap berpura-pura lumpuh untuk menarik iba pengguna jalan.
Oyata Adhareii D’nata: “kuii ora edan , kui biasane ngemis lk gk ngono ngelapi mobile uong nek stopan mastrip ,kadang ekting mlakune ngosot , padahal lk kon mlayu yo banter. wong kui lk budal motore dititipne nek pasar dimoro , biasane mulie sore ,, kui ndue omah yo ndue kluarga loo”.
Mahesa Krishna: “Iku seng biasa ngelap mobil mandeng neng stopan”.
