JOMBANG, FaktualNews.co – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Jawa Timur, M Subaidi Mukhtar menilai, penanaman pemahaman sejarah bangsa terkait pemberontakan PKI penting diberikan kepada generasi muda.
Namun, dirinya tak meyakini pemutaran film G30S/PKI sebagaimana intruksi Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, bisa memberikan pemahaman yang utuh terhadap sejarah di Indonesia yang pernah terjadi di Indonesia.
Menurut Subaidi, film G30S/PKI yang diputar kembali beberapa waktu terakhir masih perlu disempurnakan. “Film G30S/PKI yang ada, menurut saya tidak mampu memberikan pemahaman sejarah yang baik. Itu bagian ‘sadis’ saja yang digambarkan,” kata politisi PKB Jombang ini.
Penyempurnaan pemahaman sejarah pemberontakan PKI untuk generasi bangsa sesuai tujuan instruksi tersebut melalui media pemutaran film G 30 S/PKI, menurutnya justru berpotensi memberikan pemahaman yang parsial. Terlebih, banyak penayangan pada film itu hanya pada bagian-bagian yang sadis.
Lebih tepatnya, papar dia, upaya memahami sejarah pemberontakan PKI untuk generasi bangsa ini diwujudkan dengan melakukan rekonstruksi sejarah pemberontakan PKI secara lebih komprehensif, kemudian ditulis dengan jujur.
“Kalau sejarah kebangsaan dan kenegaraan ini ditulis dengan jujur, saya yakin kaum santri memiliki peran luar biasa dalam membentuk negara dan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa Pak Sub ini khawatir, instruksi pemutaran film film G 30 S/PKI ada motif politik di dalamnya.
“Penanaman pemahaman sejarah pemberontakan kepada seluruh elemen masyarakat itu penting, termasuk kepada kalangan santri. Tapi saya khawatir itu bermotif politik dengan agenda 2019,” ujarnya.
Untuk diketahui, beberapa waktu terakhir, film yang menceritakan tentang gerakan pemberontakan PKI mulai diputar kembali setelah sempat menghilang beberapa tahun. Di Jombang, Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas dan Pesantren Tebuireng sudah menggelar acara nonton bareng Film G30S/PKI bersama santri.