FaktualNews.co

Melongok Upaya Tim ‘Pemberi Air’ Hapus Dahaga Warga Lereng Gunung Penanggungan

Nasional     Dibaca : 1192 kali Penulis:
Melongok Upaya Tim ‘Pemberi Air’ Hapus Dahaga Warga Lereng Gunung Penanggungan
FaktualNews.co/Istimewa/
Warga Desa Kunjorowesi, Mojokerto saat mengantre pembagian air bersih.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Bencana kekeringan melanda ribuan penduduk di lereng Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Praktis, sejak beberapa bulan ini, warga Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, hanya mengandalkan uluran tangan dermawan dan tim penyalur air dari sukarelawan dan petugas PMI Kabupaten Mojokerto.

Setiap hari, tangki pinjaman dari PMI Jatim, hilir mudik memasok air ke desa tertinggi di Bumi Majapahit itu. Kendati faktanya, hanya ada satu kendaraan tangki yang bisa mencapai lokasi itu. Medan yang terjal menjadi penyebab utama.

Bak semut menemukan gula, warga pun berbondong-bondong kala dengung kendaraan itu menggema mengusik telinga mereka. Ember, jeriken bahkan panci untuk menanak nasi, bergegas dijinjingnya menuju tempat pembagian. Maklum, di desa ini, air bersih begitu ‘mahal’ saat musim kemarau seperti ini.

Tim PMI Kabupaten Mojokerto saat mendistribusikan air bersih ke rumah Mbah Sare. (Foto PMI Mojokerto)

Tak terkecuali Mbah Sare. Nenek renta itu juga ikut mengantre dengan tertib. Kendati, untuk berdiri saja, tubuh tuanya tak lagi tegak. Namun, ia tak punya pilihan. Lantaran tak ingin mati kehausan, Mbah Sare ini nekat berjalan ratusan meter hanya untuk bisa minum.

Setiap dua hari sekali, ia selalu datang ke titik pendistribusian air. Dua buah jeriken ukuran 5 liter dan 2 liter serta 3 botol air mineral tampak tergantung di kedua tangan keriputnya itu. Hanya itulah yang mampu ia bawa sebagai ‘tandon’ air untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Maklum saja, Mbah Sare memang hidup sebatang kara. Di usia senjanya, ia terpaksa harus bisa survive dengan alam. Terlebih saat musim kemarau seperti ini. Naik turun tebing untuk mendapatkan air, menjadi hal yang biasa baginya.

Beruntung, kondisi Mbah Sare ini akhirnya diketahui tim sukarelawan PMI Kabupaten Mojokerto. Petugas kemanusiaan ini, akhirnya memilih memberikan perhatian khusus bagi Mbah Sare. Bukan diistimewakan, melainkan rasa kemanusiaan dalam diri mereka.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin