MOJOKERTO, FaktualNews.co – Puluhan warga Dusun/Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menuju akses masuk menuju lokasi galian C di tempat itu. Aksi tersebut diwarnai adu mulut antar warga dan akhirnya massa dibubarkan aparat kepolisian.
Aksi tersebut dilatarbelakangi sejumlah warga yang memiliki lahan dengan tanaman bambu tidak terima lantaran lahan milik pribadinya dijadikan jalan menuju lokasi galian C yang berkedok jalan umum milik desa.
Hal tersebut disampaikan Asnapun(70), warga Dusun/Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto saat dikonfirmasi, Selasa, (26/9/2017) siang. Menurutnya, sebelum akhirnya menjadi jalan masuk ke lokasi galian C, aparat desa setempat berencana membangun jalan umum milik desa.
“Dulu mau dipakai jalan umum milik desa, itu kami setuju. Jalan ini memakan lahan milik 19 orang. Itu awalnya semua setuju karena buat digunakan sebagai jalan umum milik desa,” ungkapnya.
Namun, kepercayaan yang telah diberikan warga kepada aparat desa setempat dinilai disalahgunakan. Hal itu terbukti ketika akhir-akhir ini ada pengusaha yang tiba-tiba memiliki galian C di desa setempat.
“Tahun 2012, itu lahan kami yang ada tanaman bambu sudah diratakan, dijadikan bakal jalan. Waktu itu janjinya lahan kami kena 4 meter untuk jalan,” katanya.
Lanjutnya, setelah kedatangan seorang pengusaha galiam C, jalan tersebut malah dijadikan akses masuk menuju lokasi pertambangan.
“Saat pengusaha itu datang, kami tidak ada pemberitahuan khusus. Kami inginnya dikumpulkan khusus oleh desa, khusus pemilik lahan. Itu kok malah yang tidak punya lahan dan tidak tahu apa-apa malah dikumpulkan untuk membahas ini,” tambahnya.
Saat itu, kata Asnapun, aparat desa menjanjikan kompensasi senilai Rp 200 ribu untuk mengganti tanahnya yang dijadikan jalan tersebut. “Itu tidak saya ambil, karena saat itu saya tidak setuju sudah. Awalnya bilang untuk jalan desa kok sekarang untuk jalan ke galian,” pungkasnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah warga yang tidak terima lahannya digunakan sebagai akses masuk menuju galian C saat itu berusaha menutup jalan dengan cara menanamkan batang bambu agar jalan itu tidak dilalui lagi.
Namun, yang memicu terjadinya konflik, sejumlah warga yang tidak memiliki lahan dan tidak ingin jalan itu ditutup tetap berusaha memperjuangkan agar jalan itu tidak ditutup oleh warga.
Untuk menghindari terjadinya bentrok antar warga. Anggota Polsek Kutorejo segera mengambil tindakan dengan cara mendorong puluhan warga itu agar membubarkan diri dari lokasi tersebut.