FaktualNews.co

Kronologi Tewasnya Tujuh Orang di Malang, Diduga Keracunan Karbon Monoksida Asap Genset

Peristiwa     Dibaca : 1322 kali Penulis:
Kronologi Tewasnya Tujuh Orang di Malang, Diduga Keracunan Karbon Monoksida Asap Genset
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Foto : Ilustrasi mayat

MALANG, FaktualNews.co – Diduga karena keracunan karbon Monoksida (CO) tujuh warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas di Balaidesa setempat, Jumat (29/9/2017) pagi.

Peristiwa ini pertama kali diketahui perangkat Desa Ngadas, Kecamapatn Poncokusumo, Jumarto sekira pukul 07.00 WIB. Ketika itu, Jumarto yang hendak masuk kerja dibuat kaget bukan kepalang saat melihat ada beberapa orang tergeletak dalam ruangan Balaidesa.

Mendapati hal itu, Jumarti langsung melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa lainnya dan kepala desa. Dari laporan itu, lantas dilanjutkan ke Mapolsek setempat. Tak lama petugas pun tiba di lokasi dan melakukan identifikasi.

Menurut informasi yang dihimpun, dari 7 orang yang tewas, dua orang diantaranya diduga sebagai teknisi dari Telkomsel. Saat kejadian, korban diduga sedang membenahi jaringan tower milik Telkomsel di lokasi itu.

Berikut kronologis kejadian tewasnya 7 Orang di Balai Desa Ngadas yang diduga akibat keracunan karbon monoksida dari asap genset :

a. Kamis (28/9/2017), malam lampu PLN di Desa Ngadas padam. Kemudian pada pukul 20.00 wib, telah dilakukan rapat yang dipimpin Kades Ngadas Mujianto membahas pelebaran jalan desa. Rapat kemudian berakhir pada pukul 23.30 WIB.

b. Pukul 23.30 WIB datang 2 orang petugas Telkomsel dan 5 orang pekerja bangunan Desa Ngadas. Mereka berupaya untuk menyalakan Genset di Desa Ngadas karena listrik padam.

c. Jumat (29/9/2017) pukul 07.00 wib, Kades menerima laporan bahwa 7 orang tersebut belum bangun dari tidurnya. Lalu dicek dilokasi. Ternyata, ke 7 orang tersebut sudah dalam posisi meninggal dunia. Selanjutnya Kades Ngadas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Poncokusumo untuk dilakukan penyidikan.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin