Jumlah Kasus Perceraian di Jatim Tinggi
SIDOARJO, FaktualNews.co – Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan kasus perceraian di Provinsi Jawa Timur diatas rata-rata Nasional. Namun, pihaknya merasa kaget lantaran cerai gugat yang tinggi tersebut justru menjadikan bahagia.
“Saya juga kaget, cerai, namun bahagia,” ujarnya sambil terheran-heran memberikan materi Workshop Acara layanan lembaga Konsultasi keluarga Maslahah yang diselenggarakan PW Muslimat NU Jatim di Lantai 3 Gedung Darun Naim RSI Siti Hajar, Jalan Raden Fatah Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (30/9/2017).
Menurut Khofifah, persoalan gugat cerai di Jatim menduduki indeks tertinggi nasional. Dalam kasus perceraian, Jatim berada pada posisi tiga besar bersama Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Pertama Jatim, lalu Jabar dan Jawa Tengah,” bebernya.
Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan itu mengungkapkan, tingginya persoalan gugat cerai itu terjadi karena beberapa faktor. Faktor tersebut, diantaranya yang tertinggi karena sudah tidak harmonis, serta tidak bertanggung jawab.
Sebab lainnya, yakni faktor ekonomi dan gangguan pihak ketiga atau perselingkuhan. “Maka tugas kita agar Ku anfusakum wa ahlikum Naro,” jelas Khofifah dihadapan ratusan Kader Muslimat NU.
Khofifah mengaku pihaknya mengajak Muslimat untuk mencari solusi dari berbagai persoalan rumah tangga. Selama ini, pihaknya menyediakan “Mobil Anti Galau” yang diperuntukan untuk membangun komunikasi bagi masyarakat yang tengah mengalami problematika rumah tangga. “Dan ternyata (yang curhat) banyak dari ibu-ibu,” jelasnya.
Sejauh ini, Khofifah berharap agar semua persoalan rumah tangga tidak selalu berujung perceraian ke Pengadilan Agama (PA). “Marilah kita lihat dampak dari perceraian yang berujung kepada anak menjadi broken home dan berdampak pada persoalan baru,” ulas perempuan Alumni Unair Surabaya itu.
