FaktualNews.co

Kandang Terbakar, Ribuan Ekor Ayam Siap Panen Terpanggang

Peristiwa     Dibaca : 1761 kali Penulis:
Kandang Terbakar, Ribuan Ekor Ayam Siap Panen Terpanggang
FaktualNews.co/Syarif Abdurrahman/

JOMBANG, FaktualNews.co – Ribuan ayam siap panen mati terpanggang. Peristiwa itu terjadi di Dusun Bayeman, Desa Karanglo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (30/09/2017) siang.

Peristiwa itu terjadi saat Kandang ayam tersebut tiba-tiba terbakar. Kebakaran itu diduga akibat gangguan arus pendek. Akibat kejadian itu, pemilik peternakan ayam menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Ayam-ayam tersebut diketahui milik seorang juragan bernama Suyanto (37), warga Dusun Bayeman, Desa Karanglo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Mojowarno, AKP Moch Wilono, api berasal dari bagian tengah kandang. Api pertama kali diketahui oleh penjaga kandang Irfan Efendi (34) dan Imron (50). Keduanya merupakan warga Dusun Bayeman.

“Warga sekitar baru tahu ada kebakaran saat dua orang penjaga kandang teriak-teriak kebakaran dan ada beberapa warga yang nelfon kekantor kasih tahu kebakaran ini. Kemungkinan gangguan arus pendek,” katanya.

Wilono menyebutkan, api melalap kandang ayam hanya sekitar 30 menit. Hal ini disebabkan atap kandang yang terbuat dari daun tebu kering. Akibatnya, kandang ayam beserta isinya ludes terbakar.

Kandang ayam boiler ini terletak ditengah sawah dan dikelilingi oleh tanaman jagung. Dinding kandang juga hanya terbuat dari bambu serta terpal sehingga menjadi santapan empuk si jago merah.

Padahal, didalam kandang terdapat sekitar 4500 ekor ayam boiler siap panen. Tidak hanya ayam, disana juga terdapat 10 karung pakan ayam, tempat minum dan makan ayam.

“Pengakuan pemiliknya didalam kandang ada 4500 ekor ayam, pakan ayam, peralatan istirahat, lampu dan beberapa pakaian,” jelasnya.

Dari hasil oleh tempat kejadian perkara, Wilono menyimpulkan kerugian materi yang diderita korban mencapai Rp. 200 juta. Saat ini kasus ini masih ditangani pihaknya dan sedang berlangsung pemeriksaan saksi-saksi. “Kita masih dalami adanya kemungkinan kesengajaan dari manusia,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i