SURABAYA, FaktualNews.co – Bentrokan antara suporter dengan anggota perguruan pencak silat di kawasan Perlintasan Tandes Surabaya, Sabtu (30/9/2017) malam, mengakibatkan dua orang anggota perguruan pencak silat tewas.
Dua orang yang diduga anggota perguruan pencak silat tersebut yakni, Eko Kristanto (25), warga Tlogo Rejo Bojonegoro, dan Aris (20), warga Sidorejo sari, Bojonegoro. Bahkan motornya juga hangus dibakar.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, menjelaskan bentrokan terjadi ketika dua pengendara motor dengan menggunakan pakaian penguruan pencak silat melewati segerombolan massa suporter.
“Mungkin suporter ini sepontan karena melihat ada lambang perguruan pencak silat, akhirnya terjadi perkelahian. Karena tidak imbang kedua orang ini mengalami luka parah dan meninggal,” jelasnya, Minggu (1/10/2017).
Diberitakan sebelumnya, sesekan terjadi antara massa pencak silat dan suporter klub sepak bola di Surabaya. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Perlintasan Tandes Surabaya, Sabtu (30/9/2017) malam.
Akibat terjadi bentrokan antara puluhan anggota pencak silat dengan massa pendukung klub sepak bola, dua anggota perguruan pencak silat dikabarkan tewas. Bahkan, motornya juga hangus dibakar.
“Benar ada gesekan antara suporter dengan massa pencak silat. Dua anggota pencak silat ada yang meninggal dunia. Namun kejadian itu kini masih kita selidiki,” sebut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Leonard M Sinambela.
Leonard mengungkapkan, gesekan tersebut terjadi diduga karena dua kubu yang terlibat bentrok, sama-sama tak mau mengalah saat melewati perlintas wilayah Jalan Tandes – Balongsari Surabaya.
Akibatnya, keduanya saling bentrok di lokasi. Hanya berselang 10 menit, jumlah suporter yang awalnya hanya puluhan, banyak yang kembali ke lokasi tawuran hingga berjumlah ratusan.
Dua orag anggota pencak silat ada yang berusaha kabur saat tawuran berlangsung. Namun, mereka berdua dikejar hingga tertangkap suporter.