Ekonomi

25 Tahun Lagi Jatim Kuasai Pasar Pertanian ASEAN

JOMBANG, FaktualNews.co – 25 tahun kedepan Provinsi Jawa Timur di targetkan bisa menjadi pusat pertanian se-ASEAN. Hal ini disampaikan oleh asisten 1 Pemprov Jatim Bidang Pembangunan dan Perekonomian, Fattah Yasin, pada Gelar Inovasi Teknologi Perbenihan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Selasa (3/10/2017).

“Kita yakin bisa menjadi nomor satu di ASEAN dengan melihat komoditas hasil pertanian kita selalu mencapai target dalam beberapa tahun terakhir,” ungkapnya.

Hal itu didasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur pada tahun 2016 memiliki gabah kering siap giling sebanyak 500 ribu ton. Bahkan semua komoditas utama seperti jagung, sayur-sayuran, buah-buahan meningkat semua.

Prestasi ini menurut Fattah menjadi modal untuk menguasai pasar pertanian di kawasan ASEAN. Pihaknya kini juga mengarahkan industri di Jatim untuk berangkat dari indunstri pengelolaan hasil pertanian.

“Tahun lalu kita hanya kurang atau minus di komoditas kedelai dan bawang putih. Kita optimis dimasa depan bisa menjadi pelaku utama di ASEAN,” tuturnya.

Menurutnya, untuk mencapai taget tersebut Gubenur Jatim, Soekarwo, sudah memberikan garis haluan di masa depan. Rencana jangka panjang ini dimuat ketika awal jabatan gubenur.

“Kita tahun kemarin kelebihan stok beras 5 ribu ton, ini harus kita lempar keluar daerah,” papar Fattah.

Keyakinannya, menurut Fattah muncul ketika melihat tiga potensi produk Jawa timur yang paling mendominasi. Potensi pertama berasal dari Industri. Sebab 28 persen produk domestik regional berasal dari industri.

Tempat selanjutnya diduduki secara berurutan yakni bidang perdagangan dan pertanian. Bahkan pertanian menyerap lapangan kerja paling banyak, berkisar pada 35 persen dari total lapangan kerja di Jatim.

“Dari total 1800 triliun nilai produk domestik regional Jawa timur, pertanian hampir nyumbang 400 triliun. Bahkan 35 persen tenaga kerja di Jatim berasal dari pertanian,” beber Fattah.

Hal lain yang membuat ia bertambah yakin yaitu kemajuan insfrastruktur di Jatim yang bertambah maju. Diantara lain yaitu tol penghubung dari Kertosono-Jombang-Mojokerto-Surabaya. Sehingga untuk pendistribusian hasil pertanian lebih cepat dari desa ke kota.

“Jatim sudah berada pada garis benar untuk menguasai pasar di bagian pertanian. Oleh karenanya, kita harus mempertahankan komoditas yang sudah dihasilkan selama ini,” tukasnya.