FaktualNews.co

Menyoal Pelayanan RSUD Jombang

Keluarga Pasien : Kami ‘Diusir’ Seperti Gelandangan

Kesehatan     Dibaca : 2648 kali Penulis:
Keluarga Pasien : Kami ‘Diusir’ Seperti Gelandangan
RSUD Jombang, menambah ruangan khusus, menjelang lebaran.

JOMBANG, FaktualNews.co – Buruknya pelayanan di RSUD Jombang, Jawa Timur terus disoal masyarakat. Setelah adanya pengakuan dari Nur Siami warga Ngoro, disusul keluhan dari pasien asal Diwek, kini rumah sakit milik Pemkab Jombang ini kembali menuai sorotan. Keluarga pasien dari Kecamatan Tembelang mengaku kecewa dengan pelayanan  dari petugas RSUD Jombang.

Salah seorang kerabat pasien yang meminta agar nama pasien di inisal, MKl kepada FaktualNews.co menuturkan, buruknya pelayanan yang didapat dari pihak RSUD Jombang bermula pada selasa (3/10). MKl dibawa ke rumahsakit milik Pemkab Jombang ini.

“Saat itu, kerabat saya itu didiagnosa penyakit prostat dan harus menjalani operasi,” kata Ipung Kurniawan, salah seorang kerabat pasien, Kamis (5/10).

Setelah menjalani pemeriksaan awal, MKl lantas di masukan ke ruang rawat inap di kamar kelas 1. Sembari, menunggu jalannya operasi.

“Terus kemarin (rabu, 4/10) jam 08.00 WIB, MKl dioperasi. Pada saat operasi itu, salah seorang petugas rumahsakit meminta agar keluarga mengosongkan kamar pasien, karena ada pasien baru,” imbuhnya. Keluarga MKl pun kebingungan dengan perintah petugas ini.

Ipung pun menanyakan kepada petugas di RSUD Jombang kemana ia harus membawa barang-barang perlengkapan MKl dan dimana MKl akan di tempatkan pasca operasi. “Katanya pasien setelah operasi dibawa ke ruang HCU. Sementara kami selaku keluarga pasien tidak ada tempat, yang pasti barang-barang diminta dibawa keluar dari ruang perawatan kelas 1. Jadinya kami seperti orang mbambung (gelandangan) gitu,” jelasnya.

Lantaran tak terima dengan buruknya pelayanan pihak rumahsakit, Ipung kemudian menanyakan kembali ke salah seorang perawat yang ikut serta dalam operasi. Sang perawat itu juga merasa heran, petugas ruangan menyuruh keluarga pasien keluar saat sedang dalam proses operasi.

“Yang kita sayangkan, pasien masih dalam proses operasi, tapi sudah disuruh mengkosongkan kamar, sedangkan barang-barang masih banyak di kamar, akhirnya dipaksa keluar,” terang Ipung.

Saat ini lanjut Ipung, kerabatnya tersebut masih menjalani perawatan di RSUD Jombang. MKl masih berada di ruang HCU. Padahal, kata dokter MKl sudah bisa pindah ke kamar rawat inap.

“Tapi alasannya kamarnya penuh, jadi sampai sekarang masih di HCU. Di HCU tambah stres kumpul sama pasien yang sakitnya parah-parah,” jelasnya.

Ipung sangat menyayangkan buruknya pelayanan di RSUD Jombang itu. Semestinya, menurut Ipung, RSUD Jombang bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap pasiennya. Apalagi, RSUD Jombang dibiayai oleh anggaran pemerintah.

“Saya sangat menyayangkan. Ya Kalau pasien masih dalam proses penanganan perawatan jangan disuruh keluar dulu,” tandasnya.

Sementara itu Anita Kusuma, Humas RSUD Jombang ketika dikonfirmasi sejak kamis (5/10) baru bisa membalas via pesan whatsapp pada jumat (6/10/2017). Anita ia meminta data lengkap pasien agar bisa dilakukan penelurusan.  “Ngapunten (maaf) baru buka Hp, terima kasih infonya, nuwun sewu (mohon maaf) pasien atas nama siapa nggih (ya) dan ruang apa., segera kita telusuri,” jawab Anita via pesan whatsapp.

Namun ketika disampaikan bahwa atas permintaan dari narasumber agar nama pasien disamarkan,  serta ditanya lebih jauh Standar Oprasional Prosedur (SOP) terkait permintaan petugas kepada keluarga pasien untuk keluar kamar sementara pasien sendiri masih berada diruang operasi, hingga berita diunggah, Anita belum memberikan jawaban.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto