JEMBER, FaktualNews.co – Pada 21 September 2017 lalu, warga Desa Curahtakir, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, digemparkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa busana, mengambang di sungai Curahtakir.
Identifikasi kepolisian menemukan adanya luka pada kepala korban yang mengindikasikan bahwa laki-laki yang mengambang itu adalah korban pembunuhan. Korban, diketahui bernama Poniran, warga Dusun Bulurejo, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Setelah dilakukan penelusuran, jajaran Polres Jember akhirnya berhasil menguak siapa pelaku dari peristiwa pembunuhan itu. Pelaku, tidak lain adalah teman dari korban saat bekerja di Bali.
Wakapolres Jember, Kompol Edo Satya Kentriko mengungkapkan, pelaku pembunuhan adalah Munawi (32), warga Dusun Mulyorejo Desa Baban Tengah, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Dia diciduk dari rumah saudara iparnya di Dusun Krajan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan, Jember.
Dikatakan, pelaku melakukan pembunuhan terhadap temannya sesama kuli bangunan di Bali tersebut karena dendam. “Tersangka dan korban (Poniran) adalah rekan kerja yang sama-sama bekerja sebagai kuli bangunan di Bali,” beber Kompol Edo Satya Kentriko, saat siaran pers di Mapolres Jember, Senin (9/10/2017).
Dipaparkan, dendam muncul dalam diri pelaku, sebab Poniran sering mendapat pujian dari bosnya karena kerjanya dinilai bagus. Merasa tak puas karena Poniran sering mendapat pujian, saat liburan, korban dan pelaku pulang bersama-sama ke Jember.
Namun, saat akan sampai ke tempat tujuan, korban dihabisi di sungai Curahtakir dengan cara kepalanya dipukul dengan palu berkali-kali. “Jadi setelah kami telusuri dan kita kembangkan, motifnya adalah dendam,” kata Kompol Edo Satya Kentriko, seperti dikutip dari Laman Humas Polda Jatim.
Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita 1 unit motor milik korban yang dipendam didapur rumah tempat persembunyian tersangka. Polisi juga mengamankan celana levis warna biru, serta celana dalam warna biru dan sandal merk Neckermen warna coklat.
Selain itu, polisi juga mengamankan sebuah sandal merk My Trip warna coklat dan palu. “Semuanya masih akan kami dalami,” tutur Wakapolres Jember, Kompol Edo Satya Kentriko.