Waspada DBD
Cegah Gigitan Nyamuk, Anak Sekolah Dianjurkan Gunakan Pakaian Tertutup
FaktualNews.co – Anak usia sekolah menjadi kelompok yang rentan terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada musim penghujan. Anak usia 7-12 tahun paling beresiko terkena gigitan nyamuk aedes aegypti.
Pasalnya, anak usia sekolah berada di sekolah sejak pagi hingga siang atau sore hari, yang merupakan waktu aktif nyamuk Aedes aegypti.
“Anak-anak duduk di kelas dari pagi sampai siang, kaki di bawah meja jadi sasaran empuk nyamuk,” ujar dr.Leonard Nainggolan Sp.PD-KPTI dalam acara temu media bertajuk “Nyamuk Makin Bandel, Perkembangan dan Wabah yang Ditimbulkan” di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, nyamuk Aedes aegypti menularkan virus dengue ketika menggigit manusia. “Nyamuk ini memang lebih menyukai aroma manusia dan juga warna merah atau hitam,” paparnya.
Selain itu, nyamuk ini juga memiliki masa aktif pagi hari mulai dari jam 8-13 dan sore hari mulai dari pukul 15-17. “Karena itu pemakaian kelambu tidak efektif untuk menghindari nyamuk penyebab demam berdarah,” kata anggota Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi Indonesia ini.
Pencegahan nyamuk penyebab penyakit perlu dilakukan dengan pendekatan terpadu. Tidak hanya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (menguras, menutup dan mengubur) yang sekaran dikembangkan menjadi 3M plus , ditambah memodifikasi atau mendaur ulang benda-benda yang menjadi sarang nyamuk menjadi benda lain yang lebih berguna.
Untuk pencegahan gigitan nyamuk DB pada anak sekolah, Leonard menyarankan untuk menggunakan pakaian yang tertutup pada saat musim nyamuk berkembang biak.
“Kita bisa meniru Thailand, di wilayah yang penduduknya banyak Muslim, setiap kali musim hujan anak-anak sekolah dianjurkan pakai pakaian tertutup, tangan dan celana panjang agar mengurangi bagian tubuh yang bisa digigit nyamuk. Itu cukup efektif,” katanya.