Play-Off Khusus Liga 2 PSBK Vs Persewangi Berlangsung Ricuh, Baku Hantam Sampai Lepas Baju
MALANG, FaktualNews.co – Pertandingan play-off khusus Liga 2 antara PSBK Blitar kontra Persewangi Banyuwangi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (10/10/2017) berlansung ricuh.
Laga ini berlangsung panas, pasalnya Persewangi Banyuwangi merasa ‘dikerjai’. Menjelang kick-off, pemain Persewangi tidak mau menyalami pemain PSBK Blitar. Alasannya, mereka merasa pertandingan ini harusnya tidak ada.
Diketahui, laga ini untuk menentukan satu slot antara Persewangi atau PSBK yang berhak ikut play-off di Grup H.
Dilansir FaktualNews.co dari Bola.com, baru hitungan detik, sebuah pelanggaran keras terjadi. Pemain hendak baku hantam. Namun, masih bisa dilanjutkan.
Pada menit kedua, dua kartu merah dicabut wasit Suhardiyanto, yang diberikan kepada Didik Ariyanto (Persewangi) dan Aditya Wahyudi (PSBK) karena terjadi keributan setelah adanya duel keras.
Di menit ke-17, sebuah kartu merah kembali dicabut. Kali ini diberikan kepada pemain Persewangi, Deki Rolias. Protes keras dilakukan pemain Persewangi. Bahkan semua pemain sempat melepas jersey di dalam lapangan sebagai bentuk protes. Pertandingan harus tertunda 30 menit.
Perangkat wasit, manajer, dan kapten kedua tim melakukan perundingan di ruangan pengawas pertandingan. Lantaran situasi di dalam lapangan sudah sangat panas, kubu Persewangi meminta agar wasit Suhardiyanto diganti wasit cadangan.
Kedua kubu akhirnya mau melanjutkan pertandingan dengan wasit yang sama. Hingga babak pertama usai, pertandingan berakhir imbang tanpa gol. Tensi agak menurun.
Pada babak kedua, permainan sempat berjalan normal. PSBK berhasil mencetak gol di menit ke-69. Namun, di menit ke-84 pertandingan kembali harus terhenti. Sebuah insiden terjadi karena pemain Persewangi dilanggar di depan kotak penalti namun wasit tidak memberikan pelanggaran.
Saat pemain Persewangi hendak melakukan protes, wasit Sihardiyanto lari ke luar lapangan karena merasa terancam. Hal itu membuat kubu Persewangi makin marah.
Setelah terhenti sekitar 10 menit, perangkat wasit kembali memasuki lapangan. Namun, wasit cadangan yang akan memimpin pertandingan. Tim Persewangi tidak terima karena kenapa baru saat itu wasit diganti dan tanpa persetujuan mereka.
Berbagai ancaman pun diterima wasit dari kubu Persewangi. Mereka mengancam akan mengeluarkan ilmu hitam untuk wasit sehingga mereka kembali masuk ruangan dan tidak melanjutkan pertandingan.
“Harapan kami laga ini tidak diadakan karena sejal awal Persewangi fokus untuk play-off grup H. Bukan play-off khusus melawan PSBK,” kata manajer Persewangi, Hari Wijaya.