Harga Merangkak Naik, Petani Garam Minta Tak Ada Impor
SUMENEP, FaktualNews.co – Para petani garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sedikit bisa tersenyum bahagia. Sebab, harga garam kini mulai merangkak naik.
Saat ini harga garam rakyat mencapai Rp2 juta untuk satu tonnya. Harga ini naik sekitar 25 persen dari harga sebelumnya yang hanya mencapai Rp1,5 juta.
“Alhamdulillah sekarang sedikit naik,” kata salah satu petani garam asal Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Syamsuri (30), Kamis (12/10/2017).
Menurutnya, cuaca yang kurang mendukung menyebabkan masa produksi garam lebih lama. Biasanya apabila cuaca menguntungkan, hanya dalam waktu satu minggu, garam sudah bisa diproduksi. Namun karena sering mendung, maka membutuhkan waktu 12-15 hari.
“Memang akhir-akhir ini mendung terus, sehingga butuh waktu lama untuk bisa panen. Selain itu, stok juga tidak terlalu banyak, sehingga harganya mulai naik,” imbuhnya.
Syamsuri menuturkan, naiknya harga garam ini menjadi berkah bagi para petani. Sebab, pasca naik beberapa bulan lalu, harga garam sempat drop. Bahkan, para petani mengaku merugi karena
“Naiknya harga garam ini memang menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi para petani garam. Harapan kami berikutnya, kelak pemerintah tidak perlu melakukan impor garam, karena produksi garam sudah bisa tercukupi,” ujarnya.
Berdasarkan data di Dinas Perikanan Sumenep, hasil produksi garam hingga pekan pertama bulan Oktober 2017 sebesar 93.890 ton. Sementara, target produksi garam pada tahun ini sebanyak 125 ribu ton.