FaktualNews.co

Terancam Cacat Permanen, Siswa SMPN 2 Ngoro Korban Pengeroyokan Kakak Kelas Jalani Operasi

Peristiwa     Dibaca : 3801 kali Penulis:
Terancam Cacat Permanen, Siswa SMPN 2 Ngoro Korban Pengeroyokan Kakak Kelas Jalani Operasi
FaktualNews.co/Syarief Abdurrahman/
MRM korban pengeroyokan kakak kelas tergeletak di ranjang rumah.

JOMBANG, FaktualNews.co – Siswa SMP Negeri 2 Ngoro, MRM (13), warga Dusun Sukotirto, Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, yang menajdi korban pengeroyokan kakak kelasnya akhirnya menjalani operasi karena mengalami patah tulang.

“Keluarga khawatir sakitnya tidak sembuh-sembuh. Makin parah, akhirnya kami bawa ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan operasi,” kata ayah korban, Kadi (77), kepada FaktualNews.co, Kamis (12/10/2017).

Menurutnya, MRM langsung disarankan operasi oleh dokter karena sakitnya yang sudah cukup parah. Korban mengalami patah tulang pada tangan sebelah kanan sejak seminggu yang lalu. Sampai kini tangan korban belum bisa digerakkan bebas.

Kadi menuturkan, jika tidak segera dioperasi MRM akan mengalami cacat permenanen jika dibiarkan terus menerus. “Masuk ruang operasi sekitar pukul 16.00 WIB,” ungkapnya.

Sementara itu, pihak SMP Negeri 2 Ngoro mengaku sudah melakukan pemanggilan kepada pelaku dan korban. Pemanggilan tersebut dilakukan tidak berselang lama setelah kejadian.

Tetapi guru yang enggan disebut namanya tersebut tidak berani menjelaskan lebih panjang. Ia beralasan hal itu merupakan wewenang kepala sekolah. Ia kwatir malah memperkeruh peristiwa tersebut.

“Masalah ini nunggu kepala sekolah saja, beliau hari ini ada acara di Kecamatan Tembelang. Mungkin besok ,” pungkasnya.

Sebelumnya, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ngoro mengalami patah tulang akibat dikeroyok kakak kelasnya.

Korban berinisial MRM (13), warga Dusun Sukorito, Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. MRM merupakan siswa kelas VII SMP 2 Ngoro.

Menurut keterangan korban, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (6/10/2017) di lingkungan sekolah. Tepatnya, disamping kantin sekolah. Saat itu ia ingin pergi ke kantin dan dicegat oleh AY (14) warga Desa Gajah, GG (14) warga Desa Genukwatu dan FN (14) warga Desa Kayen. Semuanya siswa kelas VIII SMP 2 Ngoro.

Penyebab pengeroyokan itu bermula saat pelaku berinisial GG merasa ditantang oleh korban. Lantaran korban pernah menggeber sepeda motornya di dekat GG. Tetapi korban membantah keras dan merasa tidak pernah melakukan tindakan itu.

“Sekitar pukul 07.00 WIB saya mau ke kantin dan langsung dipukul FN. FN sendiri disuruh oleh GG,” katanya kepada FaktualNews.co, Kamis (12/10/2017).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul